Miris! Hasil Perikanan Laut Natuna Utara Melimpah, Batam Justru Akan Impor Ikan
loading...
A
A
A
NATUNA - Nelayan Natuna gerah dengan rencana Pemkot Batam mengimpor ikan dari luar negeri. Sebab hasil sumber daya laut dan ikan sangat berlimpah dari Laut Natuna Utara.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Henri menilai wacana impor ikan tersebut tidak tepat. Pasalnya impor ikan dari luar negeri bisa mempengaruhi harga ikan nelayan lokal di Kepulauan Riau.
"Kami menilai itu tindakan yang tidak tepat karena bisa mempengaruhi harga pasar nelayan lokal," ujar Henri, Kamis (23/02/2023).
Kota Batam menjadi salah satu tujuan perdagangan hasil laut bagi nelayan di Kepulauan Riau. Menurutnya jika Batam dibanjiri ikan impor, maka harga ikan nelayan lokal tidak bisa bersaing atau semakin anjlok.
"Kalau Batam dibanjiri ikan impor, pasti nelayan lokal atau Kepri otomatis akan anjlok harganya karena Batam salah satu tujuan perdagangan hasil laut di Kepri," katanya.
Henri menuturkan, nelayan di Kabupaten Natuna selama ini mengirimkan ikan ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Nantinya ikan-ikan dari Natuna tersebut dikirim atau dijual lagi oleh pengusaha ke Kota Batam.
Sementara itu, Kabupaten Natuna memiliki kendala transportasi dalam pengiriman ikan. Lantaran hanya ada satu maskapai yang beroperasi ke Kota Batam.
"Kebanyakan kirim ikan ke Batam pakai pesawat ke Batam, tapi ikan tertentu dan harganya mahal. Makanya kirim ke Pinang atau Kijang. Dan ini terlalu panjang rantai pemasarannya," katanya.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Henri menilai wacana impor ikan tersebut tidak tepat. Pasalnya impor ikan dari luar negeri bisa mempengaruhi harga ikan nelayan lokal di Kepulauan Riau.
"Kami menilai itu tindakan yang tidak tepat karena bisa mempengaruhi harga pasar nelayan lokal," ujar Henri, Kamis (23/02/2023).
Kota Batam menjadi salah satu tujuan perdagangan hasil laut bagi nelayan di Kepulauan Riau. Menurutnya jika Batam dibanjiri ikan impor, maka harga ikan nelayan lokal tidak bisa bersaing atau semakin anjlok.
"Kalau Batam dibanjiri ikan impor, pasti nelayan lokal atau Kepri otomatis akan anjlok harganya karena Batam salah satu tujuan perdagangan hasil laut di Kepri," katanya.
Henri menuturkan, nelayan di Kabupaten Natuna selama ini mengirimkan ikan ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Nantinya ikan-ikan dari Natuna tersebut dikirim atau dijual lagi oleh pengusaha ke Kota Batam.
Sementara itu, Kabupaten Natuna memiliki kendala transportasi dalam pengiriman ikan. Lantaran hanya ada satu maskapai yang beroperasi ke Kota Batam.
"Kebanyakan kirim ikan ke Batam pakai pesawat ke Batam, tapi ikan tertentu dan harganya mahal. Makanya kirim ke Pinang atau Kijang. Dan ini terlalu panjang rantai pemasarannya," katanya.