Nina Agustina Bertemu Ridwan Kamil, Bahas Pengunduran Diri Lucky Hakim
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Bupati Indramayu, Nina Agustina akhirnya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait permohonan pengunduran diri Lucky Hakim dari jabatan Wakil Bupati Indramayu.
Pertemuan dengan Ridwan Kamil itu diunggah Nina Agustina melalui unggahan akun Instagram pribadinya @ninaagustina1708 pada Rabu (22/2/2023).
Nina Agustina mengucapkan terima kasih kepada Ridwan Kamil yang sudah mengundangnya untuk mengklarifikasi situasi kondisi yang ada di Indramayu.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kpd Bpk Gubernur yg selalu mendukung pemerintah Kabupaten Indramayu," tulis Nina Agustina.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Lucky Hakim perihal statmentnya di media massa.
"Saya sebagai sahabat akan selalu mendukung karir dan kesuksesan di manapun Mas Lucky berada," sebutnya.
Diketahui melalui surat Nomor 132/335 Tapem tertanggal 8 Februari 2023.Lucky Hakim mengajukan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat. Alasannya, dia mengaku gagal dalam mengemban amanah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad Loksukon Direktur Eksekutive Panel Survei Indonesia (PSI) mengatakan, pengunduran diri Lucki Hakim sebainya segera diproses.
"Nggak perlu ditahan tahan lagi," kata Ahmad Loksukon dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
Ahmad Loksukon menjelaskan, bahwa kemenangan pasangan Nina-Lucky di kabupaten Indramayu karena kerja tim dan relawan yang dibentuk oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra, bukan karena sosok Lucky Hakim.
"Sebab warga Indramayu lebih memilih sosok Nina-Lucky karena lawannya bagian dari dinasti politik di Indramayu," ujar Ahmad Loksukon.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin menilai munculnya konflik antara Bupati Indramayu, Nina Agustina dan Wakilnya Lucky Hakim karena adanya dua kepimpinan atau dua matahari kembar.
"Ya bisa jadi konflik itu terjadi karena ada dua kepimpinan atau ada dua matahari kembar, " kata Ujang kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Ujang mengatakan, banyak faktor lain yang menyebabkan mundurnya Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu, seperti ketidaknyamanan wabup terhadap bupatinya, dan kemungkinan wakil bupati tidak bisa mengikuti arahan dari bupati sehingga tidak berjalan.
Lebih lanjut, Ujang menyebutkan bahwa kejadian seperti ini adalah hal yang biasa di dalam dunia politik, di mana keduanya memiliki perbedaan politik dalam mengurus masyarakat Indramayu.
"Ya kejadian ini hal yang wajar terjadi di dalam dunia politik di mana awalnya maju bersama akhirnya ada perbedaan padangan politik dalam mengurus masyarakat Indramayu," ucapnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan faktor lain terjadi, karena perbedaan dalam kerja mengatasi persoalan masyarakat Indramayu.
"Bisa saja adanya perbedaan dalam kerja untuk mengurus masyarakat Indramayu," ungkapnya.
Selain itu, bisa juga karena kurangnya komunikasi antara wabup dengan bupatinya, sehingga muncul berbagai persoalan yang membuat hal itu terjadi atau adanya kepentingan masing-masing pihak.
Menurut dia, Lucky Hakim sebagai wabup seharusnya dapat bekerjasama dengan bupatinya. Hal itu karena dari awal mereka dipilih oleh masyarakat Indramayu untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan daerah dalam menjadikan Indramayu sejahtera.
Pertemuan dengan Ridwan Kamil itu diunggah Nina Agustina melalui unggahan akun Instagram pribadinya @ninaagustina1708 pada Rabu (22/2/2023).
Nina Agustina mengucapkan terima kasih kepada Ridwan Kamil yang sudah mengundangnya untuk mengklarifikasi situasi kondisi yang ada di Indramayu.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kpd Bpk Gubernur yg selalu mendukung pemerintah Kabupaten Indramayu," tulis Nina Agustina.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Lucky Hakim perihal statmentnya di media massa.
"Saya sebagai sahabat akan selalu mendukung karir dan kesuksesan di manapun Mas Lucky berada," sebutnya.
Diketahui melalui surat Nomor 132/335 Tapem tertanggal 8 Februari 2023.Lucky Hakim mengajukan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat. Alasannya, dia mengaku gagal dalam mengemban amanah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad Loksukon Direktur Eksekutive Panel Survei Indonesia (PSI) mengatakan, pengunduran diri Lucki Hakim sebainya segera diproses.
"Nggak perlu ditahan tahan lagi," kata Ahmad Loksukon dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
Ahmad Loksukon menjelaskan, bahwa kemenangan pasangan Nina-Lucky di kabupaten Indramayu karena kerja tim dan relawan yang dibentuk oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra, bukan karena sosok Lucky Hakim.
"Sebab warga Indramayu lebih memilih sosok Nina-Lucky karena lawannya bagian dari dinasti politik di Indramayu," ujar Ahmad Loksukon.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin menilai munculnya konflik antara Bupati Indramayu, Nina Agustina dan Wakilnya Lucky Hakim karena adanya dua kepimpinan atau dua matahari kembar.
"Ya bisa jadi konflik itu terjadi karena ada dua kepimpinan atau ada dua matahari kembar, " kata Ujang kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Ujang mengatakan, banyak faktor lain yang menyebabkan mundurnya Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu, seperti ketidaknyamanan wabup terhadap bupatinya, dan kemungkinan wakil bupati tidak bisa mengikuti arahan dari bupati sehingga tidak berjalan.
Lebih lanjut, Ujang menyebutkan bahwa kejadian seperti ini adalah hal yang biasa di dalam dunia politik, di mana keduanya memiliki perbedaan politik dalam mengurus masyarakat Indramayu.
"Ya kejadian ini hal yang wajar terjadi di dalam dunia politik di mana awalnya maju bersama akhirnya ada perbedaan padangan politik dalam mengurus masyarakat Indramayu," ucapnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan faktor lain terjadi, karena perbedaan dalam kerja mengatasi persoalan masyarakat Indramayu.
"Bisa saja adanya perbedaan dalam kerja untuk mengurus masyarakat Indramayu," ungkapnya.
Selain itu, bisa juga karena kurangnya komunikasi antara wabup dengan bupatinya, sehingga muncul berbagai persoalan yang membuat hal itu terjadi atau adanya kepentingan masing-masing pihak.
Menurut dia, Lucky Hakim sebagai wabup seharusnya dapat bekerjasama dengan bupatinya. Hal itu karena dari awal mereka dipilih oleh masyarakat Indramayu untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan daerah dalam menjadikan Indramayu sejahtera.
(shf)