Asal usul Nama dan Sejarah Situbondo, Kabupaten yang Pernah Dikontrakkan Belanda ke Inggris dan China

Selasa, 21 Februari 2023 - 17:26 WIB
loading...
Asal usul Nama dan Sejarah Situbondo, Kabupaten yang Pernah Dikontrakkan Belanda ke Inggris dan China
Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur . Luas wilayahnya mencapai 1.693 km2 yang terbagi menjadi 17 kecamatan, 4 kelurahan dan 132 desa.

Dalam perjalanannya, terdapat rangkaian sejarah yang menarik untuk dibahas. Di antaranya adalah mengenai asal usul nama dan juga pembentukan wilayah Administrasinya.

Asal-usul Nama Situbondo

Nama Situbondo berasal dari dua pendapat, pertama berasal dari nama seorang pangeran asal Madura yang bernama Aryo Gaja Situbondo. Nama tersebut diketahui melalui makamnya yang ditemukan di wilayah kota.

Baca juga : Asal-usul dan Sejarah Keberadaan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah

Pendapat kedua yakni berasal dari kata siti atau tanah dan bondo berarti ikat, sehingga jika digabung menjadi kalimat tanah yang mengikat. Kata tersebut dikaitkan dengan suatu keyakinan bahwa setiap pendatang yang tiba akan diikat untuk menetap di tanah Situbondo, dikarenakan daerah ini begitu menarik.

Sejarah Kabupaten Situbondo

Dikutip dari laman pemerintahannya, berdirinya Kabupaten Situbondo tak lepas dari sejarah Karesidenan Besuki, sebuah karesidenan pertama yang ada di Jawa Timur. Pemimpin karesidenan pertama kali yakni Ki Pateh Abs (1700) yang kemudian dipasrahkan kepada Tumenggung Joyo Lelono.

Namun pada saat di bawah kekuasaan Joyo Lelono, Situbondo berhasil dikuasai oleh Belanda. Bahkan wilayah ini pernah dikontrakkan oleh Belanda kepada Inggris dan China karena kurangnya biaya pemerintahan.

Setelah berhasil ditebus oleh Belanda, tepat pada tahun 1820 diangkatlah Raden Noto Kusumo putra dan Pangeran Sumenep Madura yang bergelar Raden Tumenggung Prawirodiningrat I sebagai Residen Pertama Karesidenan Besuki.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2689 seconds (0.1#10.140)