Sekolah Alam Kawasan Konservasi Wilmar, Tumbuhkan Siswa Cinta Lingkungan

Kamis, 16 Februari 2023 - 13:27 WIB
loading...
Sekolah Alam Kawasan...
Para siswa mendapat penjelasan mengenai flora dan fauna di lahan konservasi milik Wilmar di Kabupaten Waringin Timur, Kalteng. Kawasan konservasi ini digunakan sebagai hutan edukasi lingkungan bagi siswa di sekitar perusahaan. Foto/Dok. Wilmar
A A A
KOTAWARINGIN TIMUR - Belajarlah dari alam. Dari alam sekitar, kita bisa belajar banyak hal. Alam mengajarkan kita menjalani kehidupan. Berbagai kalimat-kalimat tersebut sering kita dengar. Indah diucapkan, namun tak semudah itu dilaksanakan.

Terkait dengan beribu manfaat alam tersebut, kebijakan Wilmar ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, sebagian lahan konservasi mereka menjadi media belajar para siswa.

Melalui PT Mentaya Sawit Mas dan PT Karunia Kencana Permai di Kabupaten Waringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), mereka menambahkan fungsi kawasan konservasinya sebagai hutan edukasi lingkungan bagi siswa sekolah dasar dan menengah di sekitar wilayah perusahaan.

Hutan konservasi seluas 5.173 ha itu memiliki keanekaragaman tumbuhan dan satwa liar. Misalnya, orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeues), kelasi (Presbytis rubicunda), dan owa ungko (Hylobates albibarbis).

Perusahaan telah merintis sekolah alam tersebut sejak tahun lalu dengan membangun jungle trekking (jalur pejalan kaki di hutan). Di sepanjang jalur 750 meter tersebut terpasang berbagai poster dan papan informasi yang memuat deskripsi dan status perlindungan berbagai jenis satwa liar serta tumbuhan.

“Program ini akan memberikan pengalaman langsung masuk hutan dan melihat keanekaragaman hayati dan berpartisivasi langsung dalam penanaman pohon, sehingga menjadi pengalaman yang luar biasa bagi generasi muda,” kata Assistant Manager Conservation Wilmar Kalimantan Tengah, Moh Dasrial di lokasi, Rabu (8/2/2023).

Program-program tersebut diharapkan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Pihaknya berencana melaksanakan proyek serupa di wilayah perusahaan lainnya.

“Kami berkomitmen ikut berperan aktif dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya adalah membuat program pendidikan lingkungan,” ujarnya.

Sekolah Alam Kawasan Konservasi Wilmar, Tumbuhkan Siswa Cinta Lingkungan


Sekolah alam juga mengadakan berbagai kegiatan pendidikan lingkungan. Seperti pengetahuan tentang hutan, flora-fauna, pengelolaan sampah, bahaya kebakaran hutan, dan penanaman pohon.

Bibit pohon yang ditanam adalah jenis tumbuhan hutan asal Kalteng. Mulai dari belangeran (Shorea balangeran), pelawan (Tristaniopsis merguensis), ubar (Syzygium sp.), sangeh (Elaeocarpus sp.), marsihung (Litsea angulata), hingga jangkang (Xylopia malayana).

Pohon lokal dipilih untuk mengenalkan jenis tumbuhan hutan Kalimantan yang mulai terancam punah. Penanaman pohon ini merupakan program rutin perusahaan yang berjalan sejak 2011. Hingga saat ini, telah tertanam 138.102 pohon di wilayah tersebut.

Senior Conservation Officer Wilmar Regional Kalteng, Forendadi mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki lebih dari 28.400 bibit pohon siap tanam. Langkah tersebut bertujuan untuk memulihkan daerah sempadan sungai, hutan yang terdegradasi, dan restorasi bekas-bekas daerah tambang masyarakat. “Dengan program penanaman pohon tersebut, satwa liar yang ada di area konservasi kami juga dapat ikut terjaga,” kata Forendadi.

Hingga kini telah ada 326 siswa yang telah mengikuti sekolah alam. Mereka berasal dari SDS Bina Bangsa 06, SDN 1 Tangar, SDS Pantap, SDN Kapuk, MIS Nurul Iman Tangar, dan SMP Bina Bangsa 03.

Sekolah Alam Kawasan Konservasi Wilmar, Tumbuhkan Siswa Cinta Lingkungan


Pada 13-14 Agustus 2022, Gugus VI Habaring Hurung Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur mengadakan perkemahan Sabtu Minggu (Persami) bertema lingkungan hidup di hutan edukasi PT Mentaya Sawit Mas.

Pembina Pramuka SDS Bina Bangsa 06 M Syafiudin menjelaskan, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka bisa belajar mengenal dan mencintai lingkungan, hutan, dan flora-fauna di dalamnya.

“Kegiatan ini dapat menyatukan para siswa dengan alam sehingga mereka dapat belajar untuk mencintai dan menjaga alam ini tetap lestari. Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” kata Syaifudin.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2637 seconds (0.1#10.140)