Dosen FK Unair Bagi Tips Jaga Kesehatan Reproduksi: Hindari Pembalut Harian, Pilih Celdam Katun

Kamis, 16 Februari 2023 - 11:49 WIB
loading...
Dosen FK Unair Bagi...
Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K) saat memberi materi Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan di Yayasan Hidayatullah Surabaya, Selasa (14/2/2023).Foto/ist
A A A
SURABAYA - Perempuan memakai pembalut tipis setiap hari karena alasan praktis dan lebih nyaman. Padahal ini bukan pilihan tepat, terutama bagi perempuan yang punya keluhan organ vital sering basah dan keputihan.

Menurut Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K), cara ini bukan pilihan tepat. Berganti celana dalam berulang dan memilih berbahan katun akan lebih sehat.

“Setiap hari memakai pembalut tipis, akan menyebabkan daerah kemaluan akan mudah berkeringat dan lembab karena keringat tersebut tidak diserap,” kata dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR/RSUD dr Soetomo saat memberi materi “Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan” di Yayasan Hidayatullah Surabaya, Selasa (14/2/2023).

Sebaliknya, pemilihan celana berbahan katun akan memudahkan diserapnya keringat. Sehingga daerah kemaluan tidak lembab lagi. Bila terasa basah, disarankan berganti berulang. Dan bukan memilih jalan pintas memakai pembalut harian.

Baca juga: Jembatan Kaca Seruni Point Manjakan Wisatawan Nikmati Gunung Bromo

Eigfty menyebut, tidak semua keputihan harus dirisaukan. Karena ada keputihan yang normal dan bisa dialami semua perempuan.

“Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, muncul menjelang haid, setelahnya atau pertenghaan siklus, tidak gatal dan tidak berbau,” papar dr Eighty.

Sebaliknya, keputihan mulai tergolong tidak normal bila keluar sepanjang waktu, warna berubah hijau, kuning atau bahkan coklat dan bercampur darah dengan, maka harus mulai waspada. Begitu juga bila keputihan diserta rasa gatal atau panas terbakar.

Keputihan yang tidak normal, bisa disebabkan infeksi. Baik karena kuman, parasit atau jamur. Bila karena infeksi, lanjut dr Eighty, harus mendapat pengobatan antibiotika atau antijamur yang sesuai. Dan tidak boleh mengonsumsi obat tanpa melakukan pemeriksaan dan konsultasi dokter.

Pemakaian obat yang tidak tepat, misalnya antibiotika, justru akan memunculkan resistensi kuman. Artinya, kuman semakin kebal terhadap antibiotika yang digunakan dengan cara tidak tepat.

Keputihan tidak normal dengan bau tidak sedap, bahkan disertai darah, juga bisa menjadi gejala awal kanker serviks.

“Sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Supaya bisa diilakukan pemeriksaan detil , dan dipastikan sebab keputihan tersebut,” ungkap dr Eighty.

Dengan pemeriksaan ini, dokter akan bisa mendiagnosis dengan tepat, sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2715 seconds (0.1#10.140)