Status Gunung Karangetang Naik Jadi Siaga, Warga Diminta Waspadai Guguran Lava
loading...
A
A
A
SITARO - Badan Geologi menaikkan status Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya guguran lava yang dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitar.
"Potensi bahaya terbesar saat ini adalah terjadinya guguran dan aliran lava ke sektor tenggara dan selatan. Kami mengimbau warga menjauhi area tersebut sejauh 2,5 hingga 3,5 kilometer," jelas Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada, Kamis (9/2/2023).
Menurut dia, melihat karakteristik Gunung Karangetang di mana bukan erupsi vulkanik, Gunung ini bisa mengeluarkan lava dalam jangka panjang hingga periode tahun. Posisi Gunung dengan lereng yang curam juga perlu diwaspadai terjadinya banjir lahar ke hilir.
"Berdasarkan riset kami, gunung api ini telah mengeluarkan magma 145 juta meter kubik atau 21.000 meter kubik pernah hari. Kami juga mencatat jumlah magma yang dikeluarkan dalam satu tahun lalu mencapai 7 juta meter kubik," beber dia.
Sementara itu, Badan Geologi mencatat gempa yang terekam selama perioda Januari 2023 sebanyak 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada periode 1 – 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa embusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.
Gunung Karangetang merupakan gunungapi strato, secara geografis terletak pada posisi koordinat 2o47’ Lintang Utara dan 125o 24’ Bujur Timur.
Puncak Gunung Karangetang berada pada ketinggian 1784 m di atas permukaan laut. Secara administratif, Gunung Karangetang berada di Pulau Siau yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.
Gunung Api Karangetang diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Salili, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah umumnya terjadi pada kawah Utama (bagian selatan). Karakteristik erupsi Gunung Karangetang adalah erupsi efusif (leleran lava).
Sejak 25 November 2018 pusat erupsi berada di Kawah II (Kw. Utara), menghasilkan endapan lava di sepanjang Sungai Malebuhe hingga mencapai laut, aktivitas erupsi di kawah Utara tampak mulai berhenti pada Maret 2019.
"Potensi bahaya terbesar saat ini adalah terjadinya guguran dan aliran lava ke sektor tenggara dan selatan. Kami mengimbau warga menjauhi area tersebut sejauh 2,5 hingga 3,5 kilometer," jelas Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada, Kamis (9/2/2023).
Menurut dia, melihat karakteristik Gunung Karangetang di mana bukan erupsi vulkanik, Gunung ini bisa mengeluarkan lava dalam jangka panjang hingga periode tahun. Posisi Gunung dengan lereng yang curam juga perlu diwaspadai terjadinya banjir lahar ke hilir.
"Berdasarkan riset kami, gunung api ini telah mengeluarkan magma 145 juta meter kubik atau 21.000 meter kubik pernah hari. Kami juga mencatat jumlah magma yang dikeluarkan dalam satu tahun lalu mencapai 7 juta meter kubik," beber dia.
Sementara itu, Badan Geologi mencatat gempa yang terekam selama perioda Januari 2023 sebanyak 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada periode 1 – 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa embusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.
Gunung Karangetang merupakan gunungapi strato, secara geografis terletak pada posisi koordinat 2o47’ Lintang Utara dan 125o 24’ Bujur Timur.
Puncak Gunung Karangetang berada pada ketinggian 1784 m di atas permukaan laut. Secara administratif, Gunung Karangetang berada di Pulau Siau yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.
Gunung Api Karangetang diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Salili, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah umumnya terjadi pada kawah Utama (bagian selatan). Karakteristik erupsi Gunung Karangetang adalah erupsi efusif (leleran lava).
Sejak 25 November 2018 pusat erupsi berada di Kawah II (Kw. Utara), menghasilkan endapan lava di sepanjang Sungai Malebuhe hingga mencapai laut, aktivitas erupsi di kawah Utara tampak mulai berhenti pada Maret 2019.
(nag)