Ular Weling hanya Menggigit Orang Bernasib Sial, Mitos Atau Fakta?

Kamis, 02 Februari 2023 - 15:45 WIB
loading...
Ular Weling hanya Menggigit Orang Bernasib Sial, Mitos Atau Fakta?
Ular weling.Foto/Wikipedia
A A A
BLITAR - Ular weling atau Malayan krait merupakan jenis ular berbisa yang gigitannya mematikan. Saking ampuhnya, sampai-sampai ada keyakinan di sebagian masyarakat Jawa, hanya orang sial saja yang dipatuk ular weling.

Bisa ular weling disemprotkan melalui taring yang tertancap kuat pada rahang atasnya (maxilla). Ukuran taring yang bertipe beralur itu memang tidak terlalu besar. Namun begitu menancap pada objek yang tergigit, racun seketika tersemprot dan bekerja.

Cairan racun weling berwarna kuning muda bening dan tidak terlalu berbau. Namun sangat mematikan. Untuk membuat nyawa manusia melayang, hanya dibutuhkan 1 mg dari 5,4 mg dosis bisa ular weling untuk sekali gigit.

Selain memiliki bisa yang tersohor mematikan, ular weling juga mudah dikenali dari penampakan fisiknya. Terutama warnanya yang khas, yakni dorsal hitam berseling putih. Hitam dan putih pada permukaan tubuh agak silindris dan ramping dengan ekor meruncing itu, tidak sama lebar.

Baca juga: Banyuwangi Gempar! Kapal Misterius Terdampar di Pantai Alas Purwo

Kadang-kadang ada juga yang seperti jejeran noktah besar yang tidak beraturan. Weling memiliki kepala tumpul agak oval dan hitam, dengan sepasang mata yang kecil menjorok ke dalam, seperti pada umumnya mata ular dari genus bungarus.

Ular berbisa yang dapat mencapai panjang 1,5meter itu suka bersarang pada lubang-lubang batu di pinggir sungai, semak di sawah, saluran irigasi, tegalan dan hutan.

Saat berburu katak, kadal dan ular dari genus Natrix sebagai santapan, yakni umumnya malam hari, weling biasa dijumpai di tepi sungai yang dangkal dan berbatu. Kemudian juga pada dataran tinggi hutan lembab atau di tepi kali pegunungan.

Saat bertemu manusia di alam bebas, terutama pada siang hari, weling memilih menghindar. Ketika diusik, ia akan menyembunyikan kepala pada gelungan tubuhnya sambil mendesis putus-putus.

Dalam buku Ular-ular Berbisa di Jawa (1986) disebutkan, ular weling tergolong jarang mematuk. Kendati demikian, sama dengan ular pada umumnya. Bila terganggu, yakni misalnya terinjak tak sengaja, atau tangan manusia masuk ke lubang, tempatnya bersarang, ia dapat menggigit.

Apalagi weling memiliki kebiasaan menjaga telurnya di dalam lubang hingga menetas. Setiap bertelur, ular weling mampu berproduksi sebanyak 6-10 butir telur.

“Biasanya terjadi sewaktu orang mencari ikan di empang atau kali yang tangan mengharuskan merogoh lubang”. Persebaran ular weling berada di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Asia Kontinental.

Saking mematikannya bisa ular weling, disarankan saat bertemu ular berwarna hitam putih itu sebaiknya menghindar. Kalaupun sampai tergigit sebaiknya segera mendapat penanganan medis.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1135 seconds (0.1#10.140)