Menparekraf Sandiaga Uno: Pesantren Lahirkan Pemimpin Bangsa
loading...
A
A
A
SEMARANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut pendidikan berbasis pondok pesantren (Ponpes) melahirkan pemimpin bangsa. Dia mencontohkan, Presiden Ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah salah satu contoh pemimpin yang lahir dari pendidikan pesantren.
Hal itu diungkapkan Menparekraf saat kegiatan Halaqah bersama Pengasuh Pondok Pesantren dan Pengajian Akbar Mar’ah Sholehah Jawa Tengah di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (28/1/2023).
“Ini (Ponpes) adalah pilar dari pembangunan Indonesia yang menghasilkan Islam yang rahamatan lil alamin,” kata Sandiaga di depan para peserta yang totalnya mencapai sekitar 4.000 orang itu.
Dia bercerita, sempat ditanya oleh kalangan “Barat” tentang Indonesia ke depan. Pertanyaannya kira-kira, apakah dengan pendidikan berbasis pesantren dan madrasah yang sekarang makin diminati masyarakat, Indonesia akan jadi negara maju dan modern?
“Ini tuduhan dari kalangan Barat. Saya jawab, justru pendidikan tersebut akan melahirkan pemimpin baru. Kita lihat pemimpin bangsa ini (ada yang berasal) produk pesantren. Contoh Presiden ke-4 Gus Dur dari pesantren. Saya membungkam mereka yang mengkhawatirkan pemikiran-pemikiran Islami,” lanjutnya.
Di depan para santriwan santriwati, Sandiaga sempat bercerita. Salah satu tantangan nyantri di ponpes adalah rindu keluarga. Sandiaga menyebut hal itu jadi tantangan tersendiri saat menuntut ilmu.
Sandiaga sempat menukil hadist, yakni; “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan untuknya menuju surga” (HR Bukhari dan Muslim).
Sementara itu beberapa tokoh menghadiri acara ini, di antaranya Sekjen DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi, Ketua DPW PPP Jateng Masrukan Syamsurie hingga dari PPP DPC Semarang. Sedangkan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maiomen yang berhalangan hadir diwakili Agus Munawar Shodiq dari Pemprov Jateng.
Hal itu diungkapkan Menparekraf saat kegiatan Halaqah bersama Pengasuh Pondok Pesantren dan Pengajian Akbar Mar’ah Sholehah Jawa Tengah di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (28/1/2023).
“Ini (Ponpes) adalah pilar dari pembangunan Indonesia yang menghasilkan Islam yang rahamatan lil alamin,” kata Sandiaga di depan para peserta yang totalnya mencapai sekitar 4.000 orang itu.
Dia bercerita, sempat ditanya oleh kalangan “Barat” tentang Indonesia ke depan. Pertanyaannya kira-kira, apakah dengan pendidikan berbasis pesantren dan madrasah yang sekarang makin diminati masyarakat, Indonesia akan jadi negara maju dan modern?
“Ini tuduhan dari kalangan Barat. Saya jawab, justru pendidikan tersebut akan melahirkan pemimpin baru. Kita lihat pemimpin bangsa ini (ada yang berasal) produk pesantren. Contoh Presiden ke-4 Gus Dur dari pesantren. Saya membungkam mereka yang mengkhawatirkan pemikiran-pemikiran Islami,” lanjutnya.
Di depan para santriwan santriwati, Sandiaga sempat bercerita. Salah satu tantangan nyantri di ponpes adalah rindu keluarga. Sandiaga menyebut hal itu jadi tantangan tersendiri saat menuntut ilmu.
Sandiaga sempat menukil hadist, yakni; “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan untuknya menuju surga” (HR Bukhari dan Muslim).
Sementara itu beberapa tokoh menghadiri acara ini, di antaranya Sekjen DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi, Ketua DPW PPP Jateng Masrukan Syamsurie hingga dari PPP DPC Semarang. Sedangkan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maiomen yang berhalangan hadir diwakili Agus Munawar Shodiq dari Pemprov Jateng.