22 Unit Ruko Ludes di Pomalaa Kolaka Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar

KOLAKA - Sebanyak 22 unit rumah toko (ruko) di kompleks Pasar Lama, Kelurahan Dawi-Dawi, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ludes terbakar sekitar pukul 04.00 Wita, Jumat (27/1/2023). Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut namun jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp20 miliar.

Informasi yang dirangkum, kronologi kebakaran yang terjadi di jalan Masjid Raya Dawi-Dawi tersebut diduga bersumber dari salah satu ruko penjualan barang pecah belah milik Tahir.



Sang istri bernama Ani diketahui sedang memasak nasi kuning lalu ditinggalkan masuk ke kamar dalam kondisi kompor gas masih menyala. Selang 30 menit kemudian, ledakan dari arah dapur tersebut terdengar yang diikuti kobaran api.

Hamsah, warga di kompleks tersebut yang melihat rumah Tahir terbakar lekas menginformasikan ke masyarakat lainnya dan berupaya membantu memadamkan menggunakan alat seadanya.

Namun sayang, bangunan yang berisi barang yang namun terbakar tersebut membuat kobaran api kian tidak terkendali. Dengan cepat, kobaran merambat ke deretan ruko dan rumah tetangga Tahir yang saling berhimpitan.

Kapolsek Pomalaa, Iptu Taufik Frida Mustofa mengatakan, tiga unit mobil pemadam milik PT Antam diterjunkan ke lokasi pasca dihubungi salah satu warga yang meminta pertolongan.

Kobaran api yang kian meluas tidak mampu dikendalikan hingga dua unit mobil pemadam lainnya dari pihak PT SSB dan SJS ikut dikerahkan ke lokasi. "Api cepat merambat karena bangunan berderet dan saling berhimpian," ujarnya.

Hingga pukul 06.00 Wita, dua unit damkar yang dikerahkan Dinas Pemadam Kebakaran Pemda Kolaka juga telah tiba dilokasi dan langsung melakukan pemadaman.

Tercatat, 22 pemilik ruko hangus dengan nilai kerugian materil ditaksir capai Rp20 Miliar. " Ini taksiran perkiraan ya karena untuk kepastiannya belum diketahui persis. Tetapi mendekati angka itu lah," pungkasnya.

Data yang diperoleh MNC Portal dari 21 unit pemilik bangunan selain ruko Tahir yakni milik Rosi (60), Asnawi (56), Yunus (63), Memang (45), Burhanuddin, Helmi (41), Dg Sibali (67), Anto (56) dan Narni (43). Pemilik lainnya yakni Dar (43), Asis (53), Nasir Kelle, Juneed (45), Hayyun (54) dan Umar (56).

Adapun enam orang pemilik lainnya antara lain Abdullah (65), Kaharuddin (64), Saripuddin (63), Amri (67), Ansar (56) dan Utti (54). Masyarakat hingga siang ini masih terlihat mengais-ngais sela-sela puing bangunan untuk mencari kemungkinan harta benda yang masih terselamatkan.

Sejumlah warga sekitar lokasi kebakaran juga berupaya membantu mengefakuasi barang-barang korban yang bisa diselamatkan saat peristiwa berlangsung. Demikian juga pihak Dinsos setempat telah meninjau lokasi guna menyalurkan bantuan yang dibutuhkan para korban.