Sisir Warga Tak Bermasker, Risma Blusukan di Pasar Keputran
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II) Marsdya TNI Imran Baidirus blusukan ke Pasar Keputran Utara dan Selatan, Selasa (14/7/2020).
Mereka sudah berangkat sejak Subuh untuk berkeliling ke pasar tradisional melakukan operasi masker. Risma dan Pangkogabwilhan II, melakukan sweeping para pedagang dan warga yang tetap bandel dan tidak menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. (BACA JUGA: 54 Karyawan Positif COVID-19, RRI Surabaya Lockdown Hingga Akhir Bulan )
Selain bersama Pangkogabwilhan II, Risma juga ditemani Danrem Tipe A 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir. Mereka berjalan kaki menyisir sepanjang Jalan Keputran. (BACA JUGA: Viral, Oknum Perangkat Desa Jadi Komplotan Penipu Modus Gendam )
“Maskernya dipakai, jangan diturunkan. Yang sakit sudah ribuan jangan ditambah lagi. Nanti kalau sakit diisolasi 14 hari. Tidak enak memang (pakai masker), tapi kalau nanti sakit lebih tidak enak lagi," teriak Risma pada para pedagang dan pembeli di pasar.
Setelah sweeping dilakukan, seluruh pedagang beserta karyawan di pasar itu juga dilakukan rapid test massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Hal ini untuk mengantisipasi tidak ada warga yang terpapar COVID-19.
Bagi warga yang hasil rapid test reaktif, mereka langsung dibawa ke salah satu hotel oleh Pemkot Surabaya untuk isolasi sembari dilakukan test swab.
“Kita rapid test semua, sebetulnya ini sudah ketiga kali di sini. Cuma sekarang saya pilih siapa yang ikut di-rapid. Jadi ini pengaruh dampaknya bisa ke kampung-kampung, karena itu kita lakukan (rapid test) ini supaya kampungnya juga aman,” tegasnya.
Risma menambahkan, pasar merupakan salah satu tempat pertemuan orang dengan jumlah besar. Seperti di Pasar Keputran yang menjadi induk pertemuan pedagang antar daerah. Karena itu, disiplin menerapkan protokol kesehatan di pasar menjadi salah satu fokus utamanya.
Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus mengatakan, sebenarnya cara untuk mengendalikan kasus COVID-19 sederhana. Yakni, dengan disiplin menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.
“Kalau ini ditegakan, pasti saya yakin bahwa efektivitas dari penegakan disiplin ini akan sangat baik implementasinya di lapangan,” katanya.
Mereka sudah berangkat sejak Subuh untuk berkeliling ke pasar tradisional melakukan operasi masker. Risma dan Pangkogabwilhan II, melakukan sweeping para pedagang dan warga yang tetap bandel dan tidak menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. (BACA JUGA: 54 Karyawan Positif COVID-19, RRI Surabaya Lockdown Hingga Akhir Bulan )
Selain bersama Pangkogabwilhan II, Risma juga ditemani Danrem Tipe A 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir. Mereka berjalan kaki menyisir sepanjang Jalan Keputran. (BACA JUGA: Viral, Oknum Perangkat Desa Jadi Komplotan Penipu Modus Gendam )
“Maskernya dipakai, jangan diturunkan. Yang sakit sudah ribuan jangan ditambah lagi. Nanti kalau sakit diisolasi 14 hari. Tidak enak memang (pakai masker), tapi kalau nanti sakit lebih tidak enak lagi," teriak Risma pada para pedagang dan pembeli di pasar.
Setelah sweeping dilakukan, seluruh pedagang beserta karyawan di pasar itu juga dilakukan rapid test massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Hal ini untuk mengantisipasi tidak ada warga yang terpapar COVID-19.
Bagi warga yang hasil rapid test reaktif, mereka langsung dibawa ke salah satu hotel oleh Pemkot Surabaya untuk isolasi sembari dilakukan test swab.
“Kita rapid test semua, sebetulnya ini sudah ketiga kali di sini. Cuma sekarang saya pilih siapa yang ikut di-rapid. Jadi ini pengaruh dampaknya bisa ke kampung-kampung, karena itu kita lakukan (rapid test) ini supaya kampungnya juga aman,” tegasnya.
Risma menambahkan, pasar merupakan salah satu tempat pertemuan orang dengan jumlah besar. Seperti di Pasar Keputran yang menjadi induk pertemuan pedagang antar daerah. Karena itu, disiplin menerapkan protokol kesehatan di pasar menjadi salah satu fokus utamanya.
Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus mengatakan, sebenarnya cara untuk mengendalikan kasus COVID-19 sederhana. Yakni, dengan disiplin menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.
“Kalau ini ditegakan, pasti saya yakin bahwa efektivitas dari penegakan disiplin ini akan sangat baik implementasinya di lapangan,” katanya.