Ratusan Mahasiswa Unhas Nyalakan 1.000 Lilin Kenang Virendy Marjefy Korban Tewas saat Diksar

MAKASSAR - Ratusan mahasiswa Unhas menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin untuk mendoakan sekaligus menuntut keadilan bagi Virendy Marjefy, mahasiswa Tehnik Universitas Hasanuddin yang tewas saat mengikuti Diksar. Aksi menyalakan 1.000 lilin juga dihadiri keluarga korban.



Pada malam aksi 1.000 seribu lilin di taman Kampus Unhas tempat korban berkuliah itu, mahasiswa dan keluarga memanjatkan doa. Dengan berlinang air mata, keluarga hingga teman-teman Virendy mengenang kebersamaan kala masih sama-sama belajar di Fakultas Teknik Unhas.

Aksi 1.000 lilin turut dihadiri Ketua Bem Universitas Hasanuddin, Imam Mobilingo. Tetesan air mata sahabat dan keluarga menyertai aksi doa bersama.

Dalam kesempatan itu, mereka juga menuntut keadilan. "Kami meminta kasus ini diusut tuntas, kerena terdapat kejanggalan pada tubuh korban," ujar Imam, Jumat (20/1/2023).

James Wehantouw, ayah korban menilai pihak kampus lepas tangan dan seakan cuci tangan dalam kejadian yang mengakibatkan anaknya meninggal.

Ayah korban juga meminta pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini. "Kami menuntut pihak Unhas dan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," kata ayah korban.

Diketahui, Virendy Marjefy (19) mahasiswa jurusan teknik yang meninggal dunia ketika mengikuti pendidikan dasar mahasiswa pencinta alam (Diksar Mapala) 09 di kawasan pegunungan perbatasan Maros-Bone, Sabtu (14/1/2023) pekan lalu.