Program Jumat Curhat, Polres Malang Tampung Aspirasi Masyarakat

Jum'at, 20 Januari 2023 - 18:41 WIB
loading...
Program Jumat Curhat,...
Polres Malang kembali melaksanakan program Jumat Curhat guna mendengar, menanggapi, dan mencari solusi setiap permasalahan di kios pelataran Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (20/1/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
MALANG - Polres Malang kembali melaksanakan program Jumat Curhat guna mendengar, menanggapi, dan mencari solusi setiap permasalahan. Selain masyarakat, program ini menyasar korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan .

Di Jumat Curhat kali ini, Polres Malang bertatap muka dengan Dewi Nawang Wulan, yaitu ibu dari Devito warga Perum Sawunggaling Indah Kepanjen. Devito mengalami luka pada jari tangan saat tragedi Kanjuruhan dan sampai saat ini dia masih trauma dengan peristiwa tersebut.

"Pak Kapolres, saya hanya meminta bantuan, barangkali ada tim trauma healing yang datang ke rumah untuk membantu anak saya, dari trauma akibat peristiwa kanjuruhan," kata Dewi yang hadir dalam acara di kios pelataran Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (20/1/2023).

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dalam sambutannya menyampaikan Jumat Curhat merupakan program Kapolri dalam rangka menerima kritik, saran dan masukan untuk kepolisian, terutama Polres Malang. Program ini juga digelar untuk mendengar, mencatat, dan mencari solusi setiap permasalahan di wilayah. "Kehadiran kami di sini ingin menampung dan mencari solusi tentang hal-hal yang selama ini perlu kita carikan solusi," kata Putu.

Selain keluarga korban Kanjuruhan, hadir dalam kesempatan tersebut yaitu komunitas pedagang, petugas kebersihan, juru parkir, pengelola kios, hingga pengusaha permainan anak-anak. Tak ingin melewatkan kesempatan, sejumlah perwakilan pedagang yang hadir langsung memanfaatkan momen itu untuk memberikan beberapa pertanyaan dan masukan dari wilayahnya.

Salah satu perwakilan pedagang, Awang (50) asal Kepanjen, menyampaikan bahwa kondisi perekonomian di seputaran Stadion Kanjuruhan pascatragedi Kanjuruhan sangat sepi. Dia bersama pegiat usaha yang lain mengaku mengalami penurunan pendapatan secara drastis. "Mohon dibantu mencarikan solusi untuk membangkitkan perekonomian di seputaran Stadion Kanjuruhan," ujarnya.

Senada dengan Awang, Oskar (55) perwakilan PKL Stadion Kanjuruhan, mengatakan saat ini sedang marak balap liar di jalanan sekitar Stadion Kanjuruhan yang sangat mengganggu aktifitas warga. Bahkan situasi malam minggu yang notabene hari paling ditunggu untuk berjualan, juga masih dipergunakan untuk balap liar.

Oskar menambahkan, selain pedagang, banyak pengguna jalan yang resah Karena selain membahayakan orang lain. Sejumlah remaja yang menonton balap liar juga kerap menutup akses keluar masuk stadion. "Sehingga menghambat aktivitas pedagang maupun pengunjung. Mohon bisa ditertibkan," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Putu menjelaskan pihaknya akan memberikan izin khusus kepada komunitas maupun warga yang ingin menyelenggarakan kegiatan di seputaran Stadion Kanjuruhan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya agar perekonomian pedagang di seputaran Stadion Kanjuruhan bisa naik kembali.

Terkait balap liar, Kapolres mengatakan, Satlantas Polres Malang telah melakukan penindakan terhadap pelaku di sejumlah lokasi, di antaranya di jalur poros Lawang dan Jalibar Kepanjen. "Mulai minggu ini akan kami turunkan tim gabungan bersama TNI, utuk melakukan penindakan terhadap balap liar di seputar Stadion Kanjuruhan," tandasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3007 seconds (0.1#10.140)