Aktivitas Gunung Dieng Naik Level II, BPBD Batang Siapkan 4 Titik Evakuasi
Selasa, 17 Januari 2023 - 10:59 WIB
BATANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menyiapkan empat titik evakuasi warga Desa Pranten, Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang, Kecamatan Blado. Langkah ini diambil jika terjadi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Dieng.
Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas gunung api Dieng naik dari level I menjadi level II atau status waspada.Hal itu disampaikan Kepala Pelaksanan Harian BPBD Batang Ulul Azmi, Selasa (17/1/2023).
Dia menjelaskan, Ggunung Dieng merupakan gunung purba yang pernah meletus hebat sekitar 800 sampai 900 masehi.
“Seperti diketahui, sebelumnya gunung Dieng pernah erupsi pada tahun 1939, 1944, 1979, 2009. Tahun 1939, erupsi freatik terjadi yang mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur. Sementara tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada tahun 1943, 1939, 1928, 1883-84, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776, dan 1375,” terangnya.
Baca juga: Kawah Sileri Pegunungan Dieng Naik Status Waspada, Warga Masih Berativitas di Zona Merah
Pemukiman warga Desa Pranten dan Gerlang itu sangat dekat dengan kawah dan dapur magma. Kalau di Pranten, pemukiman warga Dukuh Rejosari berdampingan dengan kawah. “Di daerah Gerlang itu diwaspadai terdapat potensi gas beracun. Sementara di Pranten ada potensi letusan freatik,” ungkapnya.
Wilayah Desa Pranten diketahui juga dekat dengan Kawah Sileri. Sementara Gerlang dekat dengan Kawah Timbang. Karenanya, BPBD Batang ikut mewaspadai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, di antaranya persiapan titik-titik evakuasi.
Ulul Azmi menyebutkan, BPBD sudah memasang papan penunjuk arah untuk jalur evakuasi. Ada empat titik pengungsian disiapkan, di Gerlang ada di lapangan desa setempat dan Kayuabang, yaitu dukuh paling bawah.
Sementara di Pranten titik evakuasi ada di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati, Kabupaten Banjarnegara.“Yang kita waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kita selalu memantau perkembangan gunung api Dieng setiap hari,” ujar dia.
Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas gunung api Dieng naik dari level I menjadi level II atau status waspada.Hal itu disampaikan Kepala Pelaksanan Harian BPBD Batang Ulul Azmi, Selasa (17/1/2023).
Dia menjelaskan, Ggunung Dieng merupakan gunung purba yang pernah meletus hebat sekitar 800 sampai 900 masehi.
“Seperti diketahui, sebelumnya gunung Dieng pernah erupsi pada tahun 1939, 1944, 1979, 2009. Tahun 1939, erupsi freatik terjadi yang mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur. Sementara tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada tahun 1943, 1939, 1928, 1883-84, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776, dan 1375,” terangnya.
Baca juga: Kawah Sileri Pegunungan Dieng Naik Status Waspada, Warga Masih Berativitas di Zona Merah
Pemukiman warga Desa Pranten dan Gerlang itu sangat dekat dengan kawah dan dapur magma. Kalau di Pranten, pemukiman warga Dukuh Rejosari berdampingan dengan kawah. “Di daerah Gerlang itu diwaspadai terdapat potensi gas beracun. Sementara di Pranten ada potensi letusan freatik,” ungkapnya.
Wilayah Desa Pranten diketahui juga dekat dengan Kawah Sileri. Sementara Gerlang dekat dengan Kawah Timbang. Karenanya, BPBD Batang ikut mewaspadai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, di antaranya persiapan titik-titik evakuasi.
Ulul Azmi menyebutkan, BPBD sudah memasang papan penunjuk arah untuk jalur evakuasi. Ada empat titik pengungsian disiapkan, di Gerlang ada di lapangan desa setempat dan Kayuabang, yaitu dukuh paling bawah.
Sementara di Pranten titik evakuasi ada di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati, Kabupaten Banjarnegara.“Yang kita waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kita selalu memantau perkembangan gunung api Dieng setiap hari,” ujar dia.
(msd)
tulis komentar anda