Isu Pencurian Marak, Warga Salatiga Portal Jalan Masuk Kampung
Selasa, 28 April 2020 - 11:30 WIB
SALATIGA - Warga Salatiga dalam beberapa hari belakangan diresahkan oleh maraknya isu aksi kejahatan seperti pencurian dan begal di jalan raya. Guna mengantisipasi tindak kejahatan tersebut, warga menutup akses jalan masuk ke kampung mereka dengan portal.
Seperti yang dilakukan warga Perum Sehati RW 14 Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Jalan masuk ke kampung ini ditutup mulai pukul 22.00 WIB. Warga juga menerapkan jam malam untuk berkunjung tamu. Mulai pukul 22.00 WIB, warga dari luar daerah tidak diperbolehkan bertamu.
"Sedangkan tamu yang berkunjung ke rumah warga di bawah jam 22.00 WIB, wajib meninggalkan kartu identitas di pos penjagaan. Selain itu, tamu juga wajib menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke rumah warga. Ini demi keamanan kampung dan upaya pencegahan COVID-19," kata Ketua RT 02 RW 14 Perum Sehati, Ronald Tobing, Selasa (28/4/2020).
Dia menuturkan, penyebaran dan penularan virus corona (COVID-19) sejauh ini belum bisa dikendalikan. Karena itu, warga Sehati melakukan sterilisasi dan meningkatkan pengamanan.
"Setiap warga yang baru pulang dari luar kota kami data. Begitu pula warga kampung lain yang hendak bertamu juga kami data. Sebelumnya juga kami minta untuk cuci tangan dan kami lakukan penyemprotan disinfektan kepada warga yang dari luar kota," ujarnya.
Terkait maraknya isu aksi kriminalitas, Ronald Tobing meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli wilayah hingga ke perkampungan. "Sehingga jika ada kejadian bisa cepat dilakukan penanganan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat menyatakan, sejauh ini wilayah Kota Salatiga situasinya masih aman. Meski demikian, Kapolres mengapresiasi upaya warga dalam menjaga keamanan likungan masing-masing.
"Pemasangang portal disetiap akses jalan masuk perkampungan itu baik. Hanya dalam menyikapi isu kejadian pembegalan, warga harus bijak dan tidak berlebihan. Apabila mendapati orang asing atau orang dicurigai hendak melakukan tindak kriminalitas laporkan ke polisi," ujarnya.
Lebih jauh Kapolres mengatakan, isu adanya aksi pembegalan yang disebarkan lewat aplikasi whatshapp tidak hanya di Salatiga. Daerah lain juga terjadi hal serupa.
"Maka saya minta jangan gegabah, waspada boleh. Dan jangan ada main hakim sendiri, segera jika mendapati begal serahkan ke polisi akan kami tindak lanjuti," tandasnya.
Seperti yang dilakukan warga Perum Sehati RW 14 Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Jalan masuk ke kampung ini ditutup mulai pukul 22.00 WIB. Warga juga menerapkan jam malam untuk berkunjung tamu. Mulai pukul 22.00 WIB, warga dari luar daerah tidak diperbolehkan bertamu.
"Sedangkan tamu yang berkunjung ke rumah warga di bawah jam 22.00 WIB, wajib meninggalkan kartu identitas di pos penjagaan. Selain itu, tamu juga wajib menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke rumah warga. Ini demi keamanan kampung dan upaya pencegahan COVID-19," kata Ketua RT 02 RW 14 Perum Sehati, Ronald Tobing, Selasa (28/4/2020).
Dia menuturkan, penyebaran dan penularan virus corona (COVID-19) sejauh ini belum bisa dikendalikan. Karena itu, warga Sehati melakukan sterilisasi dan meningkatkan pengamanan.
"Setiap warga yang baru pulang dari luar kota kami data. Begitu pula warga kampung lain yang hendak bertamu juga kami data. Sebelumnya juga kami minta untuk cuci tangan dan kami lakukan penyemprotan disinfektan kepada warga yang dari luar kota," ujarnya.
Terkait maraknya isu aksi kriminalitas, Ronald Tobing meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli wilayah hingga ke perkampungan. "Sehingga jika ada kejadian bisa cepat dilakukan penanganan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat menyatakan, sejauh ini wilayah Kota Salatiga situasinya masih aman. Meski demikian, Kapolres mengapresiasi upaya warga dalam menjaga keamanan likungan masing-masing.
"Pemasangang portal disetiap akses jalan masuk perkampungan itu baik. Hanya dalam menyikapi isu kejadian pembegalan, warga harus bijak dan tidak berlebihan. Apabila mendapati orang asing atau orang dicurigai hendak melakukan tindak kriminalitas laporkan ke polisi," ujarnya.
Lebih jauh Kapolres mengatakan, isu adanya aksi pembegalan yang disebarkan lewat aplikasi whatshapp tidak hanya di Salatiga. Daerah lain juga terjadi hal serupa.
"Maka saya minta jangan gegabah, waspada boleh. Dan jangan ada main hakim sendiri, segera jika mendapati begal serahkan ke polisi akan kami tindak lanjuti," tandasnya.
(nun)
tulis komentar anda