Peringati 18 Tahun Bencana Tsunami di Aceh, Pemkab Aceh Barat Gelar Zikir Bersama
Senin, 26 Desember 2022 - 16:51 WIB
MEULABOH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menggelar zikir dan doa bersama untuk memperingati 18 tahun terjadinya bencana gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 silam, Senin (26/12/2022).
Peringatan tersebut dipusatkan di tugu tsunami gampong (desa) Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi, bersama Komandan Korem (Danrem) 012/Teuku Umar, Kolonel Inf., Riyanto, S.I.P., serta jajaran Forkopimda Aceh Barat dan pejabat daerah lainnya.
Suasana haru terlihat saat Pj Bupati Aceh Barat Mahdi bersama pejabat daerah lainnya dan masyarakat menziarahi pemakaman massal korban gempa dan tsunami yang terletak di desa Suak Indrapuri, Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Acara puncak peringatan tsunami tahun ini diisi dengan tausyiah sekaligus zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh pimpinan dayah terpadu Abi Luthfi Amanah Al-amilin, Tgk. Yasri., dan diikuti oleh seluruh pejabat daerah dan masyarakat setempat.
Mahdi dalam sambutannya mengatakan momentum 18 tahun peringatan gempa dan tsunami Aceh harus dimaknai sebagai pembangkit semangat serta sebagai sebuah hikmah besar guna meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan ibadah kepada Allah SWT.
"Peringatan 18 tahun gempa dan tsunami ini, bukan untuk membuka kesedihan maupun luka lama yang terjadi, namun untuk menguatkan semua pihak agar selalu bersyukur dan bergerak maju menggapai masa depan Kabupaten Aceh Barat yang lebih baik," ujarnya.
Menurut Mahdi, setelah 18 tahun berselang, Kabupaten Aceh Barat terus bangkit dan melakukan percepatan pembangunan melalui program-program kerja di berbagai sektor. Berkat kerja keras dan sinergitas dari semua pihak, telah menunjukkan hasil yang signifikan, baik dari sisi peningkatan perekonomian hingga kemajuan daerah.
Di samping itu, kata Mahdi, peristiwa yang terjadi 18 tahun silam itu, tepatnya tanggal 26 desember 2004, menjadi bencana besar nasional bahkan dunia, yang telah membuka mata banyak pihak, terutama bagi Pemerintah, untuk semakin gencar melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, khususnya dengan melakukan edukasi sadar bencana kepada masyarakat agar selalu siaga dan mewaspadai bencana yang dapat terjadi kapan saja tuturnya.
Figur nomor satu di Kabupaten Aceh Barat itu juga mengajak semua pihak serta seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu membangun Aceh Barat ke depan, dengan penuh keikhlasan dan semangat kerja sehingga mampu mewujudkan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat pintanya.
"Insyaallah, zikir dan doa bersama pada peringatan 18 tahun gempa dan tsunami Aceh ini, dapat menjadi iktibar bagi semua pihak untuk melakukan instropeksi diri sekaligus melindungi Kabupaten Aceh Barat dari segala bencana dan musibah," tutur Mahdi.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Aceh Barat bersama Danrem 012/TU dan unsur Forkopimda Aceh Barat, juga menyerahkan secara simbolis santunan kepada anak yatim.
Lihat Juga: 7 Fakta Menarik Delisa, Korban Tsunami Aceh 2004 yang Sukses Berkarier di Bank Syariah Indonesia
Peringatan tersebut dipusatkan di tugu tsunami gampong (desa) Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi, bersama Komandan Korem (Danrem) 012/Teuku Umar, Kolonel Inf., Riyanto, S.I.P., serta jajaran Forkopimda Aceh Barat dan pejabat daerah lainnya.
Suasana haru terlihat saat Pj Bupati Aceh Barat Mahdi bersama pejabat daerah lainnya dan masyarakat menziarahi pemakaman massal korban gempa dan tsunami yang terletak di desa Suak Indrapuri, Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Acara puncak peringatan tsunami tahun ini diisi dengan tausyiah sekaligus zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh pimpinan dayah terpadu Abi Luthfi Amanah Al-amilin, Tgk. Yasri., dan diikuti oleh seluruh pejabat daerah dan masyarakat setempat.
Mahdi dalam sambutannya mengatakan momentum 18 tahun peringatan gempa dan tsunami Aceh harus dimaknai sebagai pembangkit semangat serta sebagai sebuah hikmah besar guna meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan ibadah kepada Allah SWT.
"Peringatan 18 tahun gempa dan tsunami ini, bukan untuk membuka kesedihan maupun luka lama yang terjadi, namun untuk menguatkan semua pihak agar selalu bersyukur dan bergerak maju menggapai masa depan Kabupaten Aceh Barat yang lebih baik," ujarnya.
Menurut Mahdi, setelah 18 tahun berselang, Kabupaten Aceh Barat terus bangkit dan melakukan percepatan pembangunan melalui program-program kerja di berbagai sektor. Berkat kerja keras dan sinergitas dari semua pihak, telah menunjukkan hasil yang signifikan, baik dari sisi peningkatan perekonomian hingga kemajuan daerah.
Di samping itu, kata Mahdi, peristiwa yang terjadi 18 tahun silam itu, tepatnya tanggal 26 desember 2004, menjadi bencana besar nasional bahkan dunia, yang telah membuka mata banyak pihak, terutama bagi Pemerintah, untuk semakin gencar melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, khususnya dengan melakukan edukasi sadar bencana kepada masyarakat agar selalu siaga dan mewaspadai bencana yang dapat terjadi kapan saja tuturnya.
Figur nomor satu di Kabupaten Aceh Barat itu juga mengajak semua pihak serta seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu membangun Aceh Barat ke depan, dengan penuh keikhlasan dan semangat kerja sehingga mampu mewujudkan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat pintanya.
"Insyaallah, zikir dan doa bersama pada peringatan 18 tahun gempa dan tsunami Aceh ini, dapat menjadi iktibar bagi semua pihak untuk melakukan instropeksi diri sekaligus melindungi Kabupaten Aceh Barat dari segala bencana dan musibah," tutur Mahdi.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Aceh Barat bersama Danrem 012/TU dan unsur Forkopimda Aceh Barat, juga menyerahkan secara simbolis santunan kepada anak yatim.
Lihat Juga: 7 Fakta Menarik Delisa, Korban Tsunami Aceh 2004 yang Sukses Berkarier di Bank Syariah Indonesia
(ars)
tulis komentar anda