Bambang Haryo Soroti Pembangunan Rel Kereta Api Makassar - Parepare
Minggu, 18 Desember 2022 - 06:41 WIB
PAREPARE - Anggota DPR RI periode 2014 - 2019, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyoroti pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi dari Kota Makassar menuju Kota Parepare. Pasalnya menurut BHS pembangunan tersebut dinilai lambat dan molor pengerjaannya sehingga tidak selesai sesuai target.
Dan bahkan pembangunannya, menurut BHS harusnya dimulai dari Kota terbesar atau Kota terbesar nomor 2, seperti lazimnya pembangunan pembangunan awal dari ketera api di wilayah yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.
Tidak seperti saat ini di bangun dari antar kota kecil, yaitu misalnya dari Pangkep menuju Garonggong jarak 60 kilometer dan bahkan saat ini diperpanjang sampai ke kota kecil lainnya (Maros) dengan jarak hanya 40 kilometer.
Menurut BHS, panggilan akrab Bambang Haryo proyek yang dianggarkan dari APBN senilai Rp8,25 triliun ini harusnya menjadi transportasi publik massal atau sarana perkeretaapian yang berperan mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang, serta menghubungkan pelabuhan di Parepare dan di Makassar.
Namun kenyataannya, lanjut Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini, jalur kereta api dari Kota Maros menuju Garonggong itu ternyata lebih panjang dari jalur darat bila menggunakan transportasi publik (Bus atau Kendaraan Pribadi), jarak dengan menggunakan kereta api sekitar 100 kilometer (jalur memutar) sedangkan jalur darat hanya 75 kilometer (jalur lurus).
Ditambah lagi stasiun Maros ada pada jarak sekitar 4 kilometer dari jalur utama antar provinsi dan bahkan akses jalur menuju stasiun dari jalan raya sepanjang 4 kilometer adalah wilayah banjir.
"Dan itu sudah ada tanda yang tertera disepanjang jalan memunjukkan areal itu adalah wilayah banjir yang tentunya akan mengganggu kelancaran penumpang atau barang yang akan naik kereta api saat melewati akses jalan tersebut," Jelas BHS saat melakukan kunjungan di Depo Lokomotif Maros - Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12/2022)
Tidak hanya itu, distasiun Mangilu- Pangkep juga mempunyai akses dari stasiun jalan menuju jalan utama adalah 14 kilometer sehingga ini juga menjadi salah satu hambatan bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta api mempunyai tambahan waktu dan resiko yang lebih besar," ujar BHS Alumni ITS Surabaya
Akhirnya bila masyarakat akan menggunakan kereta api dari Maros menuju Pangkep lama perjalanannya menjadi jauh lebih lama daripada menggunakan jalan darat, dan ini tentu kurang efektif dan efisien sehingga di khawatirkan jalur kereta api kurang atau bahkan tidak diminati oleh masyarakat.
Dan bahkan pembangunannya, menurut BHS harusnya dimulai dari Kota terbesar atau Kota terbesar nomor 2, seperti lazimnya pembangunan pembangunan awal dari ketera api di wilayah yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.
Tidak seperti saat ini di bangun dari antar kota kecil, yaitu misalnya dari Pangkep menuju Garonggong jarak 60 kilometer dan bahkan saat ini diperpanjang sampai ke kota kecil lainnya (Maros) dengan jarak hanya 40 kilometer.
Menurut BHS, panggilan akrab Bambang Haryo proyek yang dianggarkan dari APBN senilai Rp8,25 triliun ini harusnya menjadi transportasi publik massal atau sarana perkeretaapian yang berperan mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang, serta menghubungkan pelabuhan di Parepare dan di Makassar.
Namun kenyataannya, lanjut Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini, jalur kereta api dari Kota Maros menuju Garonggong itu ternyata lebih panjang dari jalur darat bila menggunakan transportasi publik (Bus atau Kendaraan Pribadi), jarak dengan menggunakan kereta api sekitar 100 kilometer (jalur memutar) sedangkan jalur darat hanya 75 kilometer (jalur lurus).
Ditambah lagi stasiun Maros ada pada jarak sekitar 4 kilometer dari jalur utama antar provinsi dan bahkan akses jalur menuju stasiun dari jalan raya sepanjang 4 kilometer adalah wilayah banjir.
"Dan itu sudah ada tanda yang tertera disepanjang jalan memunjukkan areal itu adalah wilayah banjir yang tentunya akan mengganggu kelancaran penumpang atau barang yang akan naik kereta api saat melewati akses jalan tersebut," Jelas BHS saat melakukan kunjungan di Depo Lokomotif Maros - Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12/2022)
Tidak hanya itu, distasiun Mangilu- Pangkep juga mempunyai akses dari stasiun jalan menuju jalan utama adalah 14 kilometer sehingga ini juga menjadi salah satu hambatan bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta api mempunyai tambahan waktu dan resiko yang lebih besar," ujar BHS Alumni ITS Surabaya
Akhirnya bila masyarakat akan menggunakan kereta api dari Maros menuju Pangkep lama perjalanannya menjadi jauh lebih lama daripada menggunakan jalan darat, dan ini tentu kurang efektif dan efisien sehingga di khawatirkan jalur kereta api kurang atau bahkan tidak diminati oleh masyarakat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda