Whisnu Sakti-Gus Hans Menguat di Bursa Pilwali, Nama Eri Cahyadi Tenggelam

Jum'at, 10 Juli 2020 - 19:52 WIB
Whisnu Sakti Buana (kiri) dan Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans masuk dalam bursa Pilwali Surabaya. Foto SINDOnews
SURABAYA - Munculnya foto di sejumlah WhatsApp Group (WAG) pasangan Whisnu Sakti (WS)-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mematik reaksi sejumlah kalangan. Maklum Whisnu Sakti yang digadang-gadang maju Wali Kota Surabaya merupakan sosok penting penganti Wali Kota Tri Rismaharini, selain nama Eri Cahyadi.

Dalam gambar yang tersebar di WAG, Whisnu memakai baju putih, sementar Gus Hans memakai baju koko ungu, berlatar tulisan Surabaya Rumah Nasionalis yang Religius. Spekulasi bermunculan, salah satunya soal wacana Gus Hans menjadi wakil dari bakal calon wali kota (bacawali) dari PDIP. Padahal nama Gus Hans sudah diusulkan Golkar Surabaya untuk jadi pendamping Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. (Baca: Progress Pemulihan CPP Gundih On The Track )

Pakar politik Universitas Wijaya Putra, Dr. Dwi Prasetyo mengatakan, pertarungan menuju kursi balai bota semakin seru. Dimana mendekati pendafatraan ke KPU, nama Whisnu Sakti menjadi rebutan sejumlah untuk digandeng menuju kursi balaikota. "Sekarang muncul foto Mas Whisnu dan Gus Hans, ini bisa dipahami garis nasionalis masih diperhitungkan untuk kepentingan Pilwali Surabaya," terang Dwi, Jumat (10/7/2020).



Selain itu, alumnus doktor Universitas Airlangga (Unair) ini menyampaikan, menguatnya Whisnu Sakti menunjukkan basis dukungan masa akar rumput PDIP Kota Surabaya masih kuat. Sementara kans Wali Kota Tri Rismaharini yang dikabarkan mendukung Eri Cahyadi terus melemah. "Keduanya mempunyai basis pendukung yang sama. Ternyata nama Whisnu Sakti lebih masif di masyarakat, dari pada Eri Cahyadi," imbuh.

Dia tidak menampik dukungan Whisnu Sakti bakal maksimal di Pilwali nanti. Meski begitu, Whisnu harus mengantongi rekom PDIP, dan mendapat pasangan calon wakil wali kota yang mampu mendukung suaranya di massa pendukung. "Basis merah (PDIP) harus berkoalisi dengan parpol lain. Jika dukungan suranya maksimal," aku dia.

Munculnya gambar Whisnu Sakti dan Gus Hans sebenarnya penuh resiko. Sebab Partai Golkar sudah mengikuti koalisi besar mendukung Calon Wali Kota Machfud Arifin. Selain itu, prediksi Dr. Dwi Prasetyo bahwa Partai Golkar tidak mempunyai alasan kuat mencabut dukungan dari Machfud Arifin. Sebab Partai Golkar sudah masuk dalam koalisi besar pendukung Machfud Arifin.

Secara etika politik, dia menyebutkan sebagai kader parpol, tidak baik bila berbeda dengan kebijakan politik induk parpolnya. Sebagai pengurus Golkar, tidak baik bagi Gus Hans bila berbeda politik dengan parpolnya. Sebab Partai Golkar sudah mendukung Machfud Arifin bersama 7 parpol lainnya. Seperti PAN, PKB, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PPP, dan PKS. "Tanpa Golkar, Gus Hans tidak akan mendapat tiket maju Pilwali bersama Whisnu Sakti," tegas dia. (Baca: Pulang Dari Ponorogo, Rombongan Khofifah Kecelakaan di Jalan Tol )

Dia menerangkan, sampai saat ini figur yang sudah benar-benar siap maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya adalah Machfud Arifin. Mantan Kapolda Jatim ini juga mendapatkan dukungan dari 8 partai politik. "Saya melihat di berbagai pemberitaan, Pak Machfud Arifin terus menyapa warga, terus konsolidasi dengan tim pemenangannya, juga peduli memberikan bantuan bagi warga yang terdampak pandemi COVID-19 maupun memberikan bantuan bagi rumah sakit dan tenaga medis," katanya.

Terpisah Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji menyatakan, rekomendasi Golkar tidak akan bisa pindah ke lain hati dan tetap ke Machfud Arifin. "Partai Golkar sudah mengeluarkan surat penetapan sementara ke Pak Machfud Arifin," tegas Sarmudji. Terkait beredarnya foto Pasangan Wisnu Sakti-Gus Hans yang beredar di sejumlah WAG, dia mengaku tidak mengetahuinya. "Kita tidak tahu menahu beredarnya foto tersebut," terang Sarmuji.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content