Klaim Bantai Aparat Intelijen, Danrem 172 PWY Murka Sebut KKB Membalikkan Fakta
Senin, 12 Desember 2022 - 20:32 WIB
JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) pimpinan Nason Mimin di Kabupaten Pegunungan Bintang , Papua menyebar video pembunuhan sadis 3 tukang ojek dan mengklaim merupakan aparat intelijen. Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring pun murka atas aksi biadab para pelaku.
Dalam video yang disebar, KKB pimpinan Nason Mimin di Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin (5/12/2022) lalu menyebut bahwa tukang ojek yang dibunuh merupakan aparat intelijen.
Danrem Brigjen TNI J.O Sembiring pun membantah klaim tersebut. Dia menyebutkan, 3 orang korban yang telah dibunuh secara keji oleh KKB di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.
“Jadi tidak benar kalau mereka (KKB) menyebut para korban adalah aparat intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” tutur Danrem saat dihubungi, Senin (12/12/2022).
Dia menegaskan, pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. “Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” tegasnya.
Danrem menyatakan bahwa pihak KKB juga telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban.
“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KKB untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” tegasnya.
Selaku Danrem 172/PWY, pihaknya menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban. “Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KKB ini,” imbuhnya.
Dalam video yang disebar, KKB pimpinan Nason Mimin di Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin (5/12/2022) lalu menyebut bahwa tukang ojek yang dibunuh merupakan aparat intelijen.
Danrem Brigjen TNI J.O Sembiring pun membantah klaim tersebut. Dia menyebutkan, 3 orang korban yang telah dibunuh secara keji oleh KKB di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.
“Jadi tidak benar kalau mereka (KKB) menyebut para korban adalah aparat intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” tutur Danrem saat dihubungi, Senin (12/12/2022).
Dia menegaskan, pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. “Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” tegasnya.
Danrem menyatakan bahwa pihak KKB juga telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban.
“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KKB untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” tegasnya.
Selaku Danrem 172/PWY, pihaknya menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban. “Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KKB ini,” imbuhnya.
tulis komentar anda