Riwayat Putri Raden Wijaya Menumpas 2 Pemberontakan di Majapahit
Kamis, 01 Desember 2022 - 05:05 WIB
Setelah menumpas pemberontakan Sadeng dan Keta, Tribhuwanatunggadewi mengeluarkan prasasti Camunda. Selama pemerintahannya, Tribhuwanatunggadewi juga berhasil memperluas wilayah Majapahit.
Dalam berita Tiongkok tahun 1349, pada masa itu Jawa telah memiliki penduduk yang cukup padat dengan tanah yang sangat subur. Penghasilan utamanya adalah padi, lada, garam, kain, dan buruan kakak tua.
Pada masa itu, Majapahit juga telah memiliki mata uang sendiri. Mata uangnya terbuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam dan tembaga. Banyak negara tetangga yang mengakui kedaulatan Kerajaan Majapahit.
Pada 1350, ibunda Tribhuwanatunggadewi mangkat. Dengan meninggalnya Gayatri, maka berakhir kepemimpinan Tribhuwanatunggadewi. Selanjutnya, tampuk kekuasaan diserahkan kepada Hayam Wuruk, pada 1351.
Sumber tulisan:
1. Mulyono Atmosiswartoputra, Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, Bhuana Ilmu Populer, 2018.
2. Otto Sukatno, dan Untung Mulyono, Pararaton: Kerajaan Tumapel (Singhasari) dan Majapahit, Nusamedia, 2021.
Dalam berita Tiongkok tahun 1349, pada masa itu Jawa telah memiliki penduduk yang cukup padat dengan tanah yang sangat subur. Penghasilan utamanya adalah padi, lada, garam, kain, dan buruan kakak tua.
Pada masa itu, Majapahit juga telah memiliki mata uang sendiri. Mata uangnya terbuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam dan tembaga. Banyak negara tetangga yang mengakui kedaulatan Kerajaan Majapahit.
Pada 1350, ibunda Tribhuwanatunggadewi mangkat. Dengan meninggalnya Gayatri, maka berakhir kepemimpinan Tribhuwanatunggadewi. Selanjutnya, tampuk kekuasaan diserahkan kepada Hayam Wuruk, pada 1351.
Sumber tulisan:
1. Mulyono Atmosiswartoputra, Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, Bhuana Ilmu Populer, 2018.
2. Otto Sukatno, dan Untung Mulyono, Pararaton: Kerajaan Tumapel (Singhasari) dan Majapahit, Nusamedia, 2021.
(san)
tulis komentar anda