Siswa SD Korban Bullying hingga Koma Bakal Didampingi Tim Psikolog

Sabtu, 26 November 2022 - 10:01 WIB
Harapannya dengan pendampingan psikis tiga sampai lima kali pertemuan ke korban, bisa secepatnya tertangani tanpa harus melalui psikiater.

“Si anak ini bisa memanage traumanya, otaknya bisa memanage kejadiannya seperti ini, ya bisa hilangkan trauma tersebut dilupakan, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi harapannya itu,” bebernya.

Selain pendampingan ke korban, tim psikolog dari P3A akan mendampingi tujuh orang anak yang terduga pelaku perundungan.

Nantinya pendampingan dilakukan dua tim akan dikoordinasikan dengan pihak sekolah dan akan ditindaklanjuti juga dengan kunjungan ke rumah atau home visit, dan satu tim ke korban perundungan.

Ia menegaskan pendampingan ke terduga pelaku, bukan perkara untuk menyalahkan mereka, melainkan lebih pada mengetahui sisi mengapa mereka melakukan itu, adakah perlakuan lain yang sebelumnya sempat dialami, hingga tindakan agar terduga pelaku tidak lagi mengulangi tindakannya.

“Biasanya kalau home visit butuh waktu lama, kalau di situ ada 7 (terduga pelaku), ya biasanya satu home visit empat jam, paling nggak kita tiga tim,” beber pria berkacamata ini.

Meski demikian Arbani tak menyebut apakah selama pendampingan ke terduga pelaku masih diperkenankan masuk sekolah. Sebab sejauhi ini dari analisa awal timnya, ada gangguan psikososial yang dialami oleh terduga pelaku.

“Hanya psikisnya saja, psikososial yang terganggu. Itu saja, tinggal kita pendampingan tujuannya apa. supaya hal yang bersangkutan tidak melakukan hal serupa kalau itu. Kalau itu korban supaya yang bersangkutan tidak dendam kepada kejadian itu,” pungkasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content