30 Karyawan Bank BUMN Dirumorkan Positif COVID-19, Ini yang Terjadi
Rabu, 08 Juli 2020 - 19:24 WIB
(Baca juga: Minta Paksa 30% Dana Desa Jadi Motif Kerusuhan di Madina )
Setelah itu, pimpinan wilayah bank BUMN tersebut langsung melakukan rapid test secara serempat terhadap 200 karyawan yang ada di kantor tersebut, pada 2 Juli 2020. Dari hasil rapid test, yang dinyatakan reaktif langsung dikarantina dan dilanjutkan tes usap.
"Totalnya hingga saat ini ada tujuh yang positif, bukan 30 orang seperti yang disebar luaskan selama ini. Penluarannya seperti apa, masih ditelusuri. Yang pasti, ini merupakan transmisi personal," terang Sutiaji.
Dia juga memastikan, yang terpapar COVID-19 merupakan unsur pimpinan wilayah, sehingga tidak pernah bersinggungan dengan nasabah. Saat ini ruangannya, juga diisolasi sementara waktu untuk disterilkan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Mereka yang positif sudah menjalani karantina mandiri, dan yang ada di bagian pelayanan dipastikan sudah negatif, karena sudah menjalani serangkaian rapid test hingga tes usap," terangnya.
(Baca juga: COVID-19 Palembang: Positif 1562, Tiga Kecamatan Menuju 200 Kasus )
Kepala BI Malang, Azka Subhan mengatakan, sejak awal munculnya COVID-19 sudah menyampaikan kepada seluruh perbankan di Malang, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Pastinya setiap bank sudah punya protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami sifatnya memberikan imbauan saja, karena masing-masing sudah menjalankannya," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Perwakilan Malang, Sugiarto Kasmuri. "Kami juga telah mengimbau kepada para pelaku jasa keuangan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan karyawan, serta nasabah, dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Setelah itu, pimpinan wilayah bank BUMN tersebut langsung melakukan rapid test secara serempat terhadap 200 karyawan yang ada di kantor tersebut, pada 2 Juli 2020. Dari hasil rapid test, yang dinyatakan reaktif langsung dikarantina dan dilanjutkan tes usap.
"Totalnya hingga saat ini ada tujuh yang positif, bukan 30 orang seperti yang disebar luaskan selama ini. Penluarannya seperti apa, masih ditelusuri. Yang pasti, ini merupakan transmisi personal," terang Sutiaji.
Dia juga memastikan, yang terpapar COVID-19 merupakan unsur pimpinan wilayah, sehingga tidak pernah bersinggungan dengan nasabah. Saat ini ruangannya, juga diisolasi sementara waktu untuk disterilkan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Mereka yang positif sudah menjalani karantina mandiri, dan yang ada di bagian pelayanan dipastikan sudah negatif, karena sudah menjalani serangkaian rapid test hingga tes usap," terangnya.
(Baca juga: COVID-19 Palembang: Positif 1562, Tiga Kecamatan Menuju 200 Kasus )
Kepala BI Malang, Azka Subhan mengatakan, sejak awal munculnya COVID-19 sudah menyampaikan kepada seluruh perbankan di Malang, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Pastinya setiap bank sudah punya protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami sifatnya memberikan imbauan saja, karena masing-masing sudah menjalankannya," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Perwakilan Malang, Sugiarto Kasmuri. "Kami juga telah mengimbau kepada para pelaku jasa keuangan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan karyawan, serta nasabah, dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
(eyt)
tulis komentar anda