Gempa M6,1 Getarkan Sitaro, Tidak Berpotensi Tsunami
Minggu, 06 November 2022 - 08:14 WIB
SITARO - Wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik Magnitudo 6,1, sekira pukul 08.03 WITA, Minggu (6/6/2022)
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,46° LU ; 124,80° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 Km arah Barat Kota Ondong, Sulawesi Utara pada kedalaman 237 km.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Sangihe.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun kombinasi mendatar (oblique normal)," kata Mengko, Minggu (6/6/2022).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai Utara dengan skala intensitas III MMI dan daerah Ternate dengan skala intensitas II MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Mengko.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,46° LU ; 124,80° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 Km arah Barat Kota Ondong, Sulawesi Utara pada kedalaman 237 km.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Sangihe.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun kombinasi mendatar (oblique normal)," kata Mengko, Minggu (6/6/2022).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai Utara dengan skala intensitas III MMI dan daerah Ternate dengan skala intensitas II MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Mengko.
(msd)
tulis komentar anda