Jalani Perawatan Covid-19, Bupati Cellica Jadi Pasien Paling 'Bandel'

Senin, 13 April 2020 - 00:01 WIB
Tangkapan layar dari video pernyataan Bupati Karawang Cellica Nurachadiana yang mengakui dirinya positif terpapar virus Corona. Foto/Dokumentasi Cellica Nurrachadiana
KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurachadiana sudah 19 hari menjalani perawatan medis setelah dinyatakan positif menderita Covid-19.

Selama perawatan, Cellica sudah dua kali mengikuti swab test, yaitu 5 April dan 9 April lalu. Pemeriksaan swab pertama, 5 April lalu dengan hasil negatif di Laboratorium Kesehatan Peovinsi Jawa Barat.

Kemudian 9 April Cellica menjalani pemeriksaan Swab tes kedua, namun hasilnya masih ditunggu. Selama 19 hari perawatan di RSUD Karawang, ternyata Cellica termasuk pasien 'bandel' karena tidak mengikuti seluruh anjuran dokter.



Meski tengah menjalani perawatan dokter, ternyata Cellica tidak benar-benar istrirahat total. Cellica diketahui masih mengawasi dan kadang memberikan instruksi kepada bawahan dalam penanganan Covid-19.

Penanganan covid-19 pertama kali sempat membingungkan masyarakat hingga mengundang protes. Ini yang membuat Cellica marah besar kepada bawahannya, meski masih menjalani perawatan Cellica ikut mengatur dan memerintahkan anak buahnya mengambil langkah -langkah strategis.

"Iya betul. Seharusnya beliau itu istirahat saat menjalani perawatan di rumah sakit. Namun kenyataannya beliau tidak bisa diam begitu melihat kondisi di lapangan penanganan Corona tidak seperti yang diharapkannya. Dia minta Dinkes dan yang lainnya bekerja lebih cepat lagi membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Kadang sampai tengah malam beliau belum tidur hanya untuk mengurusi ini," kata Sekda Karawang Acep Jamhuri, Minggu (12/4/20).

Acep mengemukakan, bupati Cellica mengaku tidak bisa tidur jika urusan penanganan Covid-19 belum beres. Padahal setiap hari banyak persoalan yang muncul dalam penanganan covid-19 dan Cellica selalu mengawasi hingga selesai."Kalau belum selesai beliau selalu nelpon dan minta laporan perkembangannya. Kalau belum selesai beliau terus menelpon walaupun tengah malam juga," ujar dia.

Menurut Acep, tidak seorangpun mau menyarankan Cellica agar tetap fokus dengan perawatan dirinya. Hingga akhirnya Acep terpaksa memberanikan diri memberikan masukan agar Cellica istirahat saja dan biarkan urusan ditangani yang lain.

"Saya memberanikan diri meminta ibu bupati banyak istirahat, dan biarkan saya yang membereskan semua persoalannya. Bupati tidak ingin rakyat Karawang menderita karena wabah ini, makanya beliau selalu gelisah," tutur Acep.

Acep mengaku maklum dengan kegelisahan Bupati Cellica, karena saat pertama kali menangani covid -19 di Karawang memang sempat terjadi kebingungan.

Bahkan sempat membuat panik karena Karawang belum memiliki alat seperti rapid tes saat itu. Sedangkan jumlah yang terjangkit semakin bertambah.

Belum lagi dengan minimnya alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang belum sesuai kebutuhan.
(war)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content