Demi Bisa Jadi Mahasiswa, Ratusan Orang Mengantri Rapid Test
Senin, 06 Juli 2020 - 15:50 WIB
MOJOKERTO - Ratusan calon mahasiswa baru dari berbagai kecamatan di Kabupaten Mojokerto, mengantri di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Mojokerto, untuk mengikuti rapid test, Senin (6/7/2020).
(Baca juga: TMMD 108 Buka Jalur Mati 30 Tahun di Lampung Selatan )
Layanan rapid test gratis tersebut, diberikan Pemkab Mojokerto, untuk para calon mahasiswa baru yang akan mendaftar ke perguruan tinggi. Rapid test menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Selain sebagai upaya membantu para generasi muda Kabupaten Mojokerto, mendapatkan pendidikan tinggi, Kegiatan rapid test gratis ini juga bagian dari upaya memutus rantai penularan COVID-19.
(Baca juga: Polres Blitar Kota Gulung Pengedar Sabu Jaringan Pengusaha )
Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Mojokerto, Ulum Rokhmat menyebutkan, untuk melayani calon mahasiswa yang mengikuti rapid test tersebut, disediakan tiga ribu rapid test. "Apabila kurang, kami masih bisa mengajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto," tuturnya.
Rapid test gratis untuk para calon mahasiswa baru di Kabupaten Mojokerto tersebut, menurutnya digelar selama tujuh hari. Syaratnya cukup mudah, para calon mahasiswa baru cukup membawa KTP dan Kartu Keluarga sebagai bukti warga Kabupaten Mojokerto.
(Baca juga: Merapi Aktif Lagi, Ganjar Minta Simulasi Penanganan Pengungsi )
Calon mahasiswa baru peserta rapid test gratis, Rahmat Hidayat mengaku rela mengantri di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Mojokerto, untuk mengikuti rapid test karena rapid test secara mandiri biayanya mahal.
"Saya mau ikut seleksi di Universitas Brawijaya Malang. Senang ada layanan rapid test gratis yang diberikan Pemkab Mojokerto, karena bisa menghemat biaya. Kalau di luar biaya rapid test bisa Rp250 ribu," tuturnya.
Lihat Juga: Persyaratan Good Looking Jadi Mahasiswa D3 Universitas Brawijaya Disorot, Begini Tanggapan Kampus
(Baca juga: TMMD 108 Buka Jalur Mati 30 Tahun di Lampung Selatan )
Layanan rapid test gratis tersebut, diberikan Pemkab Mojokerto, untuk para calon mahasiswa baru yang akan mendaftar ke perguruan tinggi. Rapid test menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Selain sebagai upaya membantu para generasi muda Kabupaten Mojokerto, mendapatkan pendidikan tinggi, Kegiatan rapid test gratis ini juga bagian dari upaya memutus rantai penularan COVID-19.
(Baca juga: Polres Blitar Kota Gulung Pengedar Sabu Jaringan Pengusaha )
Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Mojokerto, Ulum Rokhmat menyebutkan, untuk melayani calon mahasiswa yang mengikuti rapid test tersebut, disediakan tiga ribu rapid test. "Apabila kurang, kami masih bisa mengajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto," tuturnya.
Rapid test gratis untuk para calon mahasiswa baru di Kabupaten Mojokerto tersebut, menurutnya digelar selama tujuh hari. Syaratnya cukup mudah, para calon mahasiswa baru cukup membawa KTP dan Kartu Keluarga sebagai bukti warga Kabupaten Mojokerto.
(Baca juga: Merapi Aktif Lagi, Ganjar Minta Simulasi Penanganan Pengungsi )
Calon mahasiswa baru peserta rapid test gratis, Rahmat Hidayat mengaku rela mengantri di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Mojokerto, untuk mengikuti rapid test karena rapid test secara mandiri biayanya mahal.
"Saya mau ikut seleksi di Universitas Brawijaya Malang. Senang ada layanan rapid test gratis yang diberikan Pemkab Mojokerto, karena bisa menghemat biaya. Kalau di luar biaya rapid test bisa Rp250 ribu," tuturnya.
Lihat Juga: Persyaratan Good Looking Jadi Mahasiswa D3 Universitas Brawijaya Disorot, Begini Tanggapan Kampus
(eyt)
tulis komentar anda