Tokoh Melayu: Kolaborasi Seni dan Budaya Melayu yang Digagas Bobby Nasution Patut Diapresiasi
Selasa, 18 Oktober 2022 - 22:30 WIB
MEDAN - Ketua 1 Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid menilai Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution sosok yang memegang teguh konsep kolaborasi demi terwujudnya keberkahan di Kota Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Upaya yang dilakukan Bobby untuk senantiasa menjaga kerukunan warga Medan-pun tidak main-main. Semua suku dirangkul dan diperhatikan terlebih suku Melayu. Bahkan komunikasi dengan Sultan Deli terus dilakukan hingga saat ini.
"Sejauh ini diskusi bersama Wali Kota terkait Melayu di Kota Medan cukup intens. Perhatian beliau pun saya rasa cukup besar terhadap Melayu. Komunikasi dengan Sultan Deli sepanjang yang saya ketahui kerap dilakukan," kata Tengku Ma’mon Al Rasjid, Selasa (18/10/2022).
Kepedulian Wali Kota Bobby Nasution terhadap suku Melayu dapat dilihat melalui beragam kebijakan yang dilakukan. Diantaranya, meminta Dinas Kebudayaan untuk mensuport dan mendukung program-program komunitas Melayu. "Perhatian dinas kebudayaan terhadap suku Melayu sejauh ini yang saya tau cukup besar. Mulai dari pangelaran kesenian di Istana Maimoon hingga dilibatkan dalam beragam kegiatan Pemko Medan,” ujar Rasjid.
Terkait adanya isu yang menyebutkan Bobby ingin menghilangkan nuansa Melayu di Kota Medan tepis Rasjid. "Saya dengar ada beberapa saudara dari suku Melayu memberikan masukan ke Wali Kota. Ada yngg lemah lembut, ada juga yang sedikit keras. Saya yakin semua itu tujuannya baik, mengingatkan bapak Wali Kota. Walaupun saya yakin, Wali Kota tidaklah mungkin menghapus atau menghilangkan identitas Melayu di Kota Medan. Sebab Melayu punya peran besar di Kota Medan. Kehadiran Wali Kota di berbagai acara menggunakan pakaian adat Melayu saya rasa merupakan statement kuat beliau terhadap suku Melayu," katanya.
Rasjid pun memahami konsep Kolaborasi Medan Berkah yang diusung di masa pemerintahan Bobby Nasution. "Tapi perlu juga dipahami, sifat kolaborasi yang selalu digaungkan Wali Kota, mengajak bersama membangun Kota Medan tanpa menyakiti satu sama lain. Jangan menyinggung satu sama lain. Dan harus bisa saling berkontribusi membangun Kota Medan agar menjadi kota yang berkah. Nah, pembangunan kota Medan yang menyesuaikan dengan design modern tidaklah mungkin mutlak mempertahankan gaya design lama, sebab terkesan kaku. Tapi upaya bapak wali kota mengkolaborasi Seni dan Budaya Melayu dengan design yang lebih modern sudah sepatutnya diapresiasi," papar Rasjid.
Saat ini Bobby Nasution tengah konsentrasi menata kota agar jadi lebih baik. Penataan di berbagai sektor pun terus dibenahi, terutama untuk mengatasi banjir dan menata keindahan kota.
"Saya paham betul bahkan sampai larut malam pak wali berkeliling Kota Medan memastikan semua pekerjaan berjalan sesuai rencana. Ketika banjir pun pak wali tidak tidur hadir di tengah masyarakat menginstruksikan seluruh jajaran untuk bergerak. Kalaupun ada kekurangan disana sini, pak Wali cukup luas hati mendengarkan saran dan masukan untuk kebaikan bersama. Sebab memang tidak semudah itu juga menyatukannya, membenahi, melaksanakan program kerja agar dapat diterima oleh masyarakat. Pasti butuh masukan dan saran untuk kebaikan," papar Rasjid lagi.
Termasuk rencana penataan Gapura perbatasan yang saat ini sedang ramai dibicarakan, kata Rasjid niatan mulia wali kota untuk menata agar lebih indah. "Yang selama ini terkesan kumuh dibenahi, dibangun yang lebih baik agar ketika masyarakat melintas dapat langsung merasakan identitas kota Medan. Tidak sekedar membenahi ke arah yang lebih baik, tetapi juga mengkolaborasikan design modern dengan nuansa etnis terutama etnis Melayu," pungkasnya.
"Sejauh ini diskusi bersama Wali Kota terkait Melayu di Kota Medan cukup intens. Perhatian beliau pun saya rasa cukup besar terhadap Melayu. Komunikasi dengan Sultan Deli sepanjang yang saya ketahui kerap dilakukan," kata Tengku Ma’mon Al Rasjid, Selasa (18/10/2022).
Kepedulian Wali Kota Bobby Nasution terhadap suku Melayu dapat dilihat melalui beragam kebijakan yang dilakukan. Diantaranya, meminta Dinas Kebudayaan untuk mensuport dan mendukung program-program komunitas Melayu. "Perhatian dinas kebudayaan terhadap suku Melayu sejauh ini yang saya tau cukup besar. Mulai dari pangelaran kesenian di Istana Maimoon hingga dilibatkan dalam beragam kegiatan Pemko Medan,” ujar Rasjid.
Terkait adanya isu yang menyebutkan Bobby ingin menghilangkan nuansa Melayu di Kota Medan tepis Rasjid. "Saya dengar ada beberapa saudara dari suku Melayu memberikan masukan ke Wali Kota. Ada yngg lemah lembut, ada juga yang sedikit keras. Saya yakin semua itu tujuannya baik, mengingatkan bapak Wali Kota. Walaupun saya yakin, Wali Kota tidaklah mungkin menghapus atau menghilangkan identitas Melayu di Kota Medan. Sebab Melayu punya peran besar di Kota Medan. Kehadiran Wali Kota di berbagai acara menggunakan pakaian adat Melayu saya rasa merupakan statement kuat beliau terhadap suku Melayu," katanya.
Rasjid pun memahami konsep Kolaborasi Medan Berkah yang diusung di masa pemerintahan Bobby Nasution. "Tapi perlu juga dipahami, sifat kolaborasi yang selalu digaungkan Wali Kota, mengajak bersama membangun Kota Medan tanpa menyakiti satu sama lain. Jangan menyinggung satu sama lain. Dan harus bisa saling berkontribusi membangun Kota Medan agar menjadi kota yang berkah. Nah, pembangunan kota Medan yang menyesuaikan dengan design modern tidaklah mungkin mutlak mempertahankan gaya design lama, sebab terkesan kaku. Tapi upaya bapak wali kota mengkolaborasi Seni dan Budaya Melayu dengan design yang lebih modern sudah sepatutnya diapresiasi," papar Rasjid.
Saat ini Bobby Nasution tengah konsentrasi menata kota agar jadi lebih baik. Penataan di berbagai sektor pun terus dibenahi, terutama untuk mengatasi banjir dan menata keindahan kota.
"Saya paham betul bahkan sampai larut malam pak wali berkeliling Kota Medan memastikan semua pekerjaan berjalan sesuai rencana. Ketika banjir pun pak wali tidak tidur hadir di tengah masyarakat menginstruksikan seluruh jajaran untuk bergerak. Kalaupun ada kekurangan disana sini, pak Wali cukup luas hati mendengarkan saran dan masukan untuk kebaikan bersama. Sebab memang tidak semudah itu juga menyatukannya, membenahi, melaksanakan program kerja agar dapat diterima oleh masyarakat. Pasti butuh masukan dan saran untuk kebaikan," papar Rasjid lagi.
Termasuk rencana penataan Gapura perbatasan yang saat ini sedang ramai dibicarakan, kata Rasjid niatan mulia wali kota untuk menata agar lebih indah. "Yang selama ini terkesan kumuh dibenahi, dibangun yang lebih baik agar ketika masyarakat melintas dapat langsung merasakan identitas kota Medan. Tidak sekedar membenahi ke arah yang lebih baik, tetapi juga mengkolaborasikan design modern dengan nuansa etnis terutama etnis Melayu," pungkasnya.
(srf)
tulis komentar anda