Gubernur Khofifah Resmikan Asrama Ponpes Al Fattah Sidoarjo
Senin, 10 Oktober 2022 - 06:45 WIB
SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung asrama putra di Pondok Pesantren Al Fattah, Sidoarjo, Minggu, (9/10/2022). Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim itu menegaskan empat hal dalam proses belajar mengajar, terutama bagi santri .
Keempatnya ialah ta'lim (pengajaran), tadris (pembelajaran), ta'dib (kesantunan) dan tarbiyah (pengasuhan). Empat konsep pendidikan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membentuk manusia yang berakhlakul karimah sekaligus pinter dan bener. "Semua lembaga pendidikan punya tugas dan fungsi terkait empat item ini," kata Khofifah.
Menurut Khofifah, ketika di pesantren yang berbasis asrama, maka tarbiyah atau proses pengasuhan bisa berjalan lebih intens . Kemudian Ta'dib, atau proses keberadaban atau kesantunan bisa dijaga, diintroduksi dan diamalkan secara lebih intens.
"Oleh karena itu harapannya adalah ketika ada profesional dari berbagai sektor maka penguatan dari sisi kesantunan atau keberadaban sangatlah penting. Termasuk kekuatan dari pengasuhan itu juga penting," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah, Muhammad Fauzan berharap, pesantren menjadi pelopor untuk menjadi lembaga yang menerapkan nilai-nilai rahmatan lil alamin.
Baca: Puluhan Rumah di Perbatasan Jabar-Banten Diterjang Banjir Sungai Cibareno.
Dengan mengedepankan akhlak yang baik supaya tidak terjadi kekerasan baik itu di lembaga Didik maupun di rumah tangga. "Dengan dukungan SDM dan sarana prasarana dari Pemprov Jatim kita bisa mewujudkan hal tersebut," ujarnya.
Baca: Dijerat Pasal Berlapis, 3 Anggota Polisi Pelaku Perampasan Terancam Dipecat.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono menambahkan, jika pada rahmatan lil alamin, maka tidak hanya pembelajaran saja yang diberikan kepada santri, melainkan pembelajaran akhlak juga harus ditanamkan kepada para santri di pesantren.
"Tidak hanya mengajar saja tetapi implementasi juga dilakukan sehingga santri-santri menjadi pribadi yang membawa rahmat, dapat menyatu dengan sesama manusia dan alam," pungkasnya.
Keempatnya ialah ta'lim (pengajaran), tadris (pembelajaran), ta'dib (kesantunan) dan tarbiyah (pengasuhan). Empat konsep pendidikan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membentuk manusia yang berakhlakul karimah sekaligus pinter dan bener. "Semua lembaga pendidikan punya tugas dan fungsi terkait empat item ini," kata Khofifah.
Menurut Khofifah, ketika di pesantren yang berbasis asrama, maka tarbiyah atau proses pengasuhan bisa berjalan lebih intens . Kemudian Ta'dib, atau proses keberadaban atau kesantunan bisa dijaga, diintroduksi dan diamalkan secara lebih intens.
"Oleh karena itu harapannya adalah ketika ada profesional dari berbagai sektor maka penguatan dari sisi kesantunan atau keberadaban sangatlah penting. Termasuk kekuatan dari pengasuhan itu juga penting," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah, Muhammad Fauzan berharap, pesantren menjadi pelopor untuk menjadi lembaga yang menerapkan nilai-nilai rahmatan lil alamin.
Baca: Puluhan Rumah di Perbatasan Jabar-Banten Diterjang Banjir Sungai Cibareno.
Dengan mengedepankan akhlak yang baik supaya tidak terjadi kekerasan baik itu di lembaga Didik maupun di rumah tangga. "Dengan dukungan SDM dan sarana prasarana dari Pemprov Jatim kita bisa mewujudkan hal tersebut," ujarnya.
Baca: Dijerat Pasal Berlapis, 3 Anggota Polisi Pelaku Perampasan Terancam Dipecat.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono menambahkan, jika pada rahmatan lil alamin, maka tidak hanya pembelajaran saja yang diberikan kepada santri, melainkan pembelajaran akhlak juga harus ditanamkan kepada para santri di pesantren.
"Tidak hanya mengajar saja tetapi implementasi juga dilakukan sehingga santri-santri menjadi pribadi yang membawa rahmat, dapat menyatu dengan sesama manusia dan alam," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda