Pandemi COVID-19 Jadi Pukulan Telak Bagi Pelaku UMKM
Minggu, 05 Juli 2020 - 03:37 WIB
(Baca juga: Penuh Kasih Sayang, Prajurit TNI Rehab Sekolah Mirip Kandang Ayam )
Teten menambahkan, selain pembiayaan lewat koperasi, program untuk UMKM dilewatkan perbankan maupun BPR. Diperkirakan butuh anggaran restrukturisasi hingga Rp78 triliun.
Menurutnya, pemerintah saat ini masih fokus pada program relaksasi pembiayaan, penghapusan pajak UKM dan bantuan modal kerja. "Saya kira hari ini fokus agar program pemulihan ekonomi berjalan, itu kenapa saya keliling-keliling," imbuh Teten.
Sebelum datang ke usaha batik di Desa Sendangasri, Teten Masduki lebih dulu mengunjungi kantor koperasi BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Lasem. Ia menyerahkan secara simbolis dana pinjaman atau pembiayaan untuk koperasi, yang akan diteruskan kepada pelaku UMKM anggota koperasi.
BMT Bus Lasem pada tahun 2019 sudah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp40 miliar, dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan UKM. Kemudian tahun 2020 ini, mengajukan pinjaman lagi sebesar Rp100 miliar.
"Untuk tahun 2019 disalurkan kepada 2.700 pelaku UMKM anggota koperasi. Semoga untuk pengajuan tahun 2020, dapat disetujui," kata Ketua KSPPS BMT Bus Lasem, Abdullah Yazid.
Pihak LPDB KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM telah merealisasikan pembiayaan koperasi sebesar Rp237,2 miliar, dari target penyaluran Rp1 triliun sampai akhir tahun 2020, dengan suku bunga 3% menurun.
Teten menambahkan, selain pembiayaan lewat koperasi, program untuk UMKM dilewatkan perbankan maupun BPR. Diperkirakan butuh anggaran restrukturisasi hingga Rp78 triliun.
Menurutnya, pemerintah saat ini masih fokus pada program relaksasi pembiayaan, penghapusan pajak UKM dan bantuan modal kerja. "Saya kira hari ini fokus agar program pemulihan ekonomi berjalan, itu kenapa saya keliling-keliling," imbuh Teten.
Sebelum datang ke usaha batik di Desa Sendangasri, Teten Masduki lebih dulu mengunjungi kantor koperasi BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Lasem. Ia menyerahkan secara simbolis dana pinjaman atau pembiayaan untuk koperasi, yang akan diteruskan kepada pelaku UMKM anggota koperasi.
BMT Bus Lasem pada tahun 2019 sudah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp40 miliar, dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan UKM. Kemudian tahun 2020 ini, mengajukan pinjaman lagi sebesar Rp100 miliar.
"Untuk tahun 2019 disalurkan kepada 2.700 pelaku UMKM anggota koperasi. Semoga untuk pengajuan tahun 2020, dapat disetujui," kata Ketua KSPPS BMT Bus Lasem, Abdullah Yazid.
Pihak LPDB KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM telah merealisasikan pembiayaan koperasi sebesar Rp237,2 miliar, dari target penyaluran Rp1 triliun sampai akhir tahun 2020, dengan suku bunga 3% menurun.
(eyt)
tulis komentar anda