Miris! Ibu Muda Hamil 6 Bulan Curi Motor Bersama Suami Berakhir Dijebloskan ke Penjara
Senin, 26 September 2022 - 15:10 WIB
Ibu muda hamil 6 bulan dipenjara karena mencuri motor. Foto: Taufik/SINDOnews
SEMARANG - Seorang ibu muda dan sedang hamil 6 bulan, nekat mencuri motor di Semarang, Jawa Tengah. Dalam menjalankan aksinya, dia dibantu sang suami. Kini, keduanya sama-sama ditahan polisi.
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, pelaku berinisial D (20) warga Tambra Kota Semarang. Sedang suaminya berinisial W (22).
"Meski sedang hamil, D tetap ditahan. Penahanan tersangka berdasarkan penilaian subjektivitas penyidik," katanya, kepada wartawan, Senin (26/9/2022).
Meski demikian, polisi tetap mempertimbangkan upaya pengalihan penahanan, setelah dilakukan gelar perkara.
"Tentu saja (pengalihan penahanan), nanti kita melihat subjektivitas penyidik. Yang kita harapkan kan pertama tidak mengulangi perbuatan, kemudian alasan kemanusiaan, dan tidak menghilangkan barang bukti," jelasnya.
Sementara itu, D mengatakan, dirinya dan suami terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
"Saya sudah lima kali beraksi, di lima lokasi berbeda. Ya, semuanya di Kota Semarang. Saya tugasnya sebagai penjaga, ya ngawasi, kalau saat beraksi itu biar tidak diketahui orang lain," ungkapnya.
Sedangkan yang bertindak sebagai pemetik adalah sang suami. Selama lima kali beraksi itu, semua berjalan lancar. Motor hasil mencuri, kemudian dijual untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
“Saya sedang hamil 6 bulan. Ya, sehari-hari kini di dalam (penjara). Sudah kurang lebih tiga pekan. Sudah bilang ke polisi juga, kalau sekarang saya kondisinya lagi hamil, tapi ya tetep (di penjara),” tukasnya.
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, pelaku berinisial D (20) warga Tambra Kota Semarang. Sedang suaminya berinisial W (22).
"Meski sedang hamil, D tetap ditahan. Penahanan tersangka berdasarkan penilaian subjektivitas penyidik," katanya, kepada wartawan, Senin (26/9/2022).
Meski demikian, polisi tetap mempertimbangkan upaya pengalihan penahanan, setelah dilakukan gelar perkara.
"Tentu saja (pengalihan penahanan), nanti kita melihat subjektivitas penyidik. Yang kita harapkan kan pertama tidak mengulangi perbuatan, kemudian alasan kemanusiaan, dan tidak menghilangkan barang bukti," jelasnya.
Sementara itu, D mengatakan, dirinya dan suami terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
"Saya sudah lima kali beraksi, di lima lokasi berbeda. Ya, semuanya di Kota Semarang. Saya tugasnya sebagai penjaga, ya ngawasi, kalau saat beraksi itu biar tidak diketahui orang lain," ungkapnya.
Sedangkan yang bertindak sebagai pemetik adalah sang suami. Selama lima kali beraksi itu, semua berjalan lancar. Motor hasil mencuri, kemudian dijual untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
“Saya sedang hamil 6 bulan. Ya, sehari-hari kini di dalam (penjara). Sudah kurang lebih tiga pekan. Sudah bilang ke polisi juga, kalau sekarang saya kondisinya lagi hamil, tapi ya tetep (di penjara),” tukasnya.
(san)
Lihat Juga :
tulis komentar anda