Pekan Literasi Digital Hadir di Kota Palopo

Rabu, 21 September 2022 - 09:35 WIB
"Oleh karena itu, pemerintah harus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dengan etika dan nilai-nilai kebenaran tanpa meninggalkan nilai-nilai kebudayaan,” tambah Judas.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IAIN Kota Palopo Abdul Pirol, menegaskan bahwa dengan berkembangnya media digital, kita bisa mengalami banjir informasi jika tidak digunakan secara cerdas dan bijak.

Baca: Jatanras Polda Sumsel Buru Pelaku Perampokan di Jalinsum.

Media digital juga dapat menyebabkan kelelahan dan kehilangan semangat untuk melanjutkan aktivitas atau bekerja.

“Memang benar akses informasi menjadi mudah dan melimpah. Kita mau cari informasi apa saja, langsung bisa dicari. Tapi dengan kelimpahan informasi itulah, sulit membedakan mana info yang benar atau hoaks. Belum lagi jika menggunakan media digitalnya tidak tau waktu, kecanduan, kita tidak bisa membedakan mana yang harus kita kerjakan dan mana

yang harus kita tinggalkan. Untuk itu, kita perlu memahami Literasi Digital ini dan bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Abdul.

Pada Pekan Literasi Digital di Kota Palopo, terdapat tiga kelas yang diselenggarakan secara paralel dengan narasumber yang kompeten di masing-masing kelas, yaitu Obral-Obrol Literasi Digital, Kelas Konten Kreator, dan Kelas Asah Digital.

“Validasi media sosial sekarang menjadi sesuatu yang kita inginkan. Ada like, comment, mention. Tapi dalam dunia digital, kita perlu memahami keamanan digital, kecakapan digital, etika digital dan budaya digital agar kita tidak hanya mampu mengoperasikan gawai secara baik dan bijak, tapi juga belajar memahami privasi orang lain,” ujar Mira Sahid, Wakil Ketua Umum Siberkreasi dalam pemaparan materi Mengenal 4 Pilar Literasi Digital di sesi Obral-Obrol Literasi Digital.

Itwan Wanci, Kreator Konten Palopo, mengenalkan komunitas Kola' Dange yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyampaikan edukasi dan informasi dengan unsur komedi tanpa menghilangkan pesan moral dalam kontennya.

“Kreator konten saat ini memang menjadi profesi yang menjanjikan. Tapi kita tetap harus bisa menciptakan hal-hal positif untuk masyarakat dengan memanfaatkan platform media sosial dengan baik. Bukan hanya viral, hiburan, tapi harus mengandung pesan moral juga,” tambah Itwan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More