Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Bakar Ban dan Sandera Truk Kontainer
Selasa, 06 September 2022 - 15:29 WIB
Mahasiswa Universitas Islam Alauddin menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar dengan menyandera truk kontainer dan membakar ban. Foto/iNews TV/Yoel Yusvin
MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Alauddin menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/9/2022).
Mahasiswa Universitas Islam Alauddin menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar dengan membakar ban. Foto/iNews TV/Yoel Yusvin
Massa berunjukrasa dengan menyandera truk kontainer dan membakar ban bekas di tengah jalan. Truk kontainer disandera dan dipakai untuk panggung orasi demonstrasi.
Koordinator aksi (Korlap) demontrasi, Muhammad Arya menyatakan, kenaikan harga BBM yang ditetapkan sejak Sabtu (3/9/2022) siang bakal menyengsarakan rakyat kecil.
Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah segera menstabilkan harga BBM dan sembako yang terus naik.
Kenaikan harga BBM dan sembako ini dinilai tidak tepat lantaran kondisi ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih.
Massa menuntut masa pemulihan ekonomi pasca pandemi seharusnya dapat di manfaatkan masyarakat luas. Namun karena naiknya harga BBM subsidi banyak masyarakat yang kembali terpuruk.
Mahasiswa Universitas Islam Alauddin menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar dengan membakar ban. Foto/iNews TV/Yoel Yusvin
Massa berunjukrasa dengan menyandera truk kontainer dan membakar ban bekas di tengah jalan. Truk kontainer disandera dan dipakai untuk panggung orasi demonstrasi.
Koordinator aksi (Korlap) demontrasi, Muhammad Arya menyatakan, kenaikan harga BBM yang ditetapkan sejak Sabtu (3/9/2022) siang bakal menyengsarakan rakyat kecil.
Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah segera menstabilkan harga BBM dan sembako yang terus naik.
Kenaikan harga BBM dan sembako ini dinilai tidak tepat lantaran kondisi ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih.
Massa menuntut masa pemulihan ekonomi pasca pandemi seharusnya dapat di manfaatkan masyarakat luas. Namun karena naiknya harga BBM subsidi banyak masyarakat yang kembali terpuruk.
(shf)
tulis komentar anda