Ngeri! Sopir Angkot Luka Parah Diserang Geng Motor di Sukabumi, 1 Pelaku Bawa Celurit Besar

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 10:27 WIB
Nahas menimpa seorang pengemudi angkutan kota (angkot) jurusan Pasar Pelita-Terminal Sukaraja, Sukabumi. Korban Zakaria (52) luka parah di wajahnya akibat pecahan kaca mobil dari lemparan batu. Foto SINDOnews
SUKABUMI - Nahas menimpa seorang sopirangkutan kota (angkot) jurusan Pasar Pelita-Terminal Sukaraja, Sukabumi. Korban Zakaria (52) luka parah di wajahnya akibat pecahan kaca mobil dari lemparan batu yang diduga dilakukan oleh gerombolan geng motor . Peristiwa ini terjadi di Pintuhek, Jalan RA Kosasih, Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (19/8/2022).

Zakaria, warga Kampung Babakan Ranji, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi itu mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika dirinya sedang mengangkut penumpang membawa sayuran ke Pasar Pelita Kota Sukabumi.

"Saya sedang berjalan pelan, tiba-tiba ada tiga motor yang dikendarai oleh empat orang menyerang saya. Motor pertama kayanya motor besar kaya NMax, dikendarai oleh satu orang, melemparkan batu yang dibungkus dengan benda keras lainnya dalam satu kantong ke kaca depan mobil sehingga pecah," ujar Zakaria.



Lalu motor kedua, lanjut Zakaria, dikendarai satu orang dengan mengacung-acung senjata tajam jenis celurit yang berukuran besar. Dan motor ketiga dikendarai oleh dua orang yang mengikuti dua motor di depannya. Setelah melakukan aksi penyerangan ketiga motor tersebut kabur ke arah berlawan menuju Ciaul.

"Saya yang mengalami luka sobek pada bagian hidung dan mata membuat darah mengucur membasahi muka dan badan. Lalu saya diberi tisu oleh pedagang bandros yang berada tepat depan lokasi kejadian. Tidak lama ada rekan sesama sopir yang membawa saya ke Bunut (RSUD R Syamsudin SH) dengan angkotnya dan angkot saya ditinggal di lokasi kejadian," tambah Zakaria.

Lebih lanjut Zakaria mengatakan bahwa dirinya mendapatkan pengobatan dengan dicuci pada bagian lukanya dan lalu diperban oleh petugas medis. Setelah itu ia mengambil mobilnya di lokasi kejadian dan pulang ke rumahnya di Kebonpedes dan kejadian tersebut membuat syok keluarganya.

Sementara itu Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandi mengakui bahwa korban merupakan warganya dan dirinya mendapatkan kabar adanya penyerangan tersebut dari istri korban yang menghubunginya lewat aplikasi perpesanan. Setelah mendapat laporan lalu mendatangi rumah korban.

"Ketika saya lihat lukanya parah, lalu saya bawa kembali ke puskesmas untuk dilakukan pengobatan kembali dengan menjahit luka yang sobek. Namun korban tidak mau akhirnya hanya tindakan buka perban dan pembersihan darah yang ada pada lukanya," ujar Dadan.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content