Murka Anusapati Setelah Ken Dedes Bocorkan Pembunuhan Tunggul Ametung oleh Ken Arok
Senin, 15 Agustus 2022 - 05:52 WIB
Lebih kaget lagi, saat Anusapati mendengar penjelasan ibunya terkait penyebab kematian Tunggul Ametung. Ken Dedes menyebut, bahwa Tunggul Ametung meninggal usai dibunuh oleh ayah tirinya, Ken Arok. Sontak saja penjelasan itu membuat Anusapati kian terkejut.
Sementara Ken Dedes langsung termenung dan terdiam, lantaran merasa bersalah telah membocorkan rahasia itu kepada anak kandungnya. Anusapati pada akhirnya tahu bahwa ayah kandungnya terbunuh oleh keris buatan Mpu Gandring. Keris itu masih disimpan Ken Dedes, dan Anusapati meminta untuk melihat kerisnya itu.
Keris Mpu Gandring berpindah tangan ke Anusapati. Anusapati menyimpan dendam kesumat kepada Ken Arok. Dia mulai menyusun rencana membunuh Ken Arok, dengan menggunakan tangan orang lain, sama seperti yang diceritakan ibunya mengenai kisah kematian Tunggul Ametung.
Anusapati mempunyai seorang pangalasan atau pejabat di Desa Batil. Lalu Anusapati memanggil pangalasan itu. Tugas membunuh Ken Arok, diberikan oleh Anusapati kepada pangalasan tersebut. Keris yang sebelumnya di tangan Anusapati, kini telah dipindah tangan ke pangalasan.
Pangalasan itu segera berangkat menunaikan tugasnya, untuk menghabisi nyawa Ken Arok. Pertaruhan betul-betul dilakukan Anusapati. Dia sadar misi ini berisiko sangat besar. Jika terjadi kegagalan, maka konspirasi dan dalang pembunuhan akan terungkap.
Bila rencana membunuh Ken Arok gagal, bukan hanya pangalasan itu saja yang mati di tangan Ken Arok, tapi bisa saja Anusapati juga turut mati. Tak hanya itu, Ken Dedes juga terancam akan terbunuh, karena telah membocorkan informasi pembunuhan Tunggul Ametung.
Usaha pembunuhan telah disusun, di suatu senja Ken Arok yang sedang makan di ruang makan didatangi pangalasan utusan Anusapati, dan langsung menikam keris Mpu Gandring ke punggung Ken Arok.
Saat itu juga Ken Arok langsung mati dengan kesaktian keris Mpu Gandring. Ken Arok dinyatakan meninggal pada Kamis Pon waktu Landep atau waktu senja, dan matahari baru saja tenggelam tahun 1169 Saka, atau 1247 Masehi.
Sementara Ken Dedes langsung termenung dan terdiam, lantaran merasa bersalah telah membocorkan rahasia itu kepada anak kandungnya. Anusapati pada akhirnya tahu bahwa ayah kandungnya terbunuh oleh keris buatan Mpu Gandring. Keris itu masih disimpan Ken Dedes, dan Anusapati meminta untuk melihat kerisnya itu.
Keris Mpu Gandring berpindah tangan ke Anusapati. Anusapati menyimpan dendam kesumat kepada Ken Arok. Dia mulai menyusun rencana membunuh Ken Arok, dengan menggunakan tangan orang lain, sama seperti yang diceritakan ibunya mengenai kisah kematian Tunggul Ametung.
Anusapati mempunyai seorang pangalasan atau pejabat di Desa Batil. Lalu Anusapati memanggil pangalasan itu. Tugas membunuh Ken Arok, diberikan oleh Anusapati kepada pangalasan tersebut. Keris yang sebelumnya di tangan Anusapati, kini telah dipindah tangan ke pangalasan.
Pangalasan itu segera berangkat menunaikan tugasnya, untuk menghabisi nyawa Ken Arok. Pertaruhan betul-betul dilakukan Anusapati. Dia sadar misi ini berisiko sangat besar. Jika terjadi kegagalan, maka konspirasi dan dalang pembunuhan akan terungkap.
Bila rencana membunuh Ken Arok gagal, bukan hanya pangalasan itu saja yang mati di tangan Ken Arok, tapi bisa saja Anusapati juga turut mati. Tak hanya itu, Ken Dedes juga terancam akan terbunuh, karena telah membocorkan informasi pembunuhan Tunggul Ametung.
Usaha pembunuhan telah disusun, di suatu senja Ken Arok yang sedang makan di ruang makan didatangi pangalasan utusan Anusapati, dan langsung menikam keris Mpu Gandring ke punggung Ken Arok.
Saat itu juga Ken Arok langsung mati dengan kesaktian keris Mpu Gandring. Ken Arok dinyatakan meninggal pada Kamis Pon waktu Landep atau waktu senja, dan matahari baru saja tenggelam tahun 1169 Saka, atau 1247 Masehi.
tulis komentar anda