Warga Desa Turu Adae Bone Terkendala Pemasaran Hasil Pertanian
Rabu, 10 Agustus 2022 - 15:20 WIB
BONE - Warga masyarakat Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terkendala pemasaran produksi sektor pertanian . Utamanya komoditi ubi jalar dan jagung yang menjadi komoditas unggulan.
"Ubi jalar di sini berkarung karung dirumahnya disimpan tetapi tidak tahu mau diapakan ini, pemasarannya tidak ditahu mohon bimbingannya," kata Kepala Desa Turu Adae Asirah Rasyid saat kegiatan sosialisasi Bappeda Bone - Icraf kegiatan Land4lives di Kantor Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre, Rabu (10/8/2022).
Bahkan kata dia, masyarakatnya kadang menjual ubi jalarnya dengan harga sangat murah daripada tidak laku sama sekali.
"Saya pernah menemukan warga saya, ada jual 20 ribu per karung sehingga kita sangat berharap bantuan pemasarannya," katanya
"Kita juga berharap kegiatan apa bisa diberikan agar ibu-ibu tidak tinggal di rumah saja, jadi ada contoh yang diberikan oleh peneliti Icraf," tambahnya.
Hal senada disampaikan salah satu warga Turu Adae Hamsah. Dia menuturkan produksi pertanian ubi jalar dan jagung masyarakat cukup melimpah. Namun ketika produksi melimpah, susah menjualnya.
"Masalah kami di pertanian, ubi jalar. terhalang pemasarannya, barangnya tidak tahan lama dan sangat susah dijual, begitu juga jagung, biasanya panen namun harganya turun," katanya.
Kooordinator Project Icraf Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Syahrir menuturkan Salah hal yang menjadi fokus kegiatan Icraf - Land4live yakni masalah pemasaran.
"Ubi jalar di sini berkarung karung dirumahnya disimpan tetapi tidak tahu mau diapakan ini, pemasarannya tidak ditahu mohon bimbingannya," kata Kepala Desa Turu Adae Asirah Rasyid saat kegiatan sosialisasi Bappeda Bone - Icraf kegiatan Land4lives di Kantor Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre, Rabu (10/8/2022).
Bahkan kata dia, masyarakatnya kadang menjual ubi jalarnya dengan harga sangat murah daripada tidak laku sama sekali.
"Saya pernah menemukan warga saya, ada jual 20 ribu per karung sehingga kita sangat berharap bantuan pemasarannya," katanya
"Kita juga berharap kegiatan apa bisa diberikan agar ibu-ibu tidak tinggal di rumah saja, jadi ada contoh yang diberikan oleh peneliti Icraf," tambahnya.
Hal senada disampaikan salah satu warga Turu Adae Hamsah. Dia menuturkan produksi pertanian ubi jalar dan jagung masyarakat cukup melimpah. Namun ketika produksi melimpah, susah menjualnya.
"Masalah kami di pertanian, ubi jalar. terhalang pemasarannya, barangnya tidak tahan lama dan sangat susah dijual, begitu juga jagung, biasanya panen namun harganya turun," katanya.
Kooordinator Project Icraf Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Syahrir menuturkan Salah hal yang menjadi fokus kegiatan Icraf - Land4live yakni masalah pemasaran.
tulis komentar anda