Kolaborasi Teknologi di Balik Mahakarya Vokasi Kemendikbud

Jum'at, 29 Juli 2022 - 11:08 WIB
Teknologi virtual reality (VR) makin populer di Indonesia untuk beragam kegiatan sehari-hari.Foto/ist
SURABAYA - Teknologi virtual reality (VR) makin populer di Indonesia untuk beragam kegiatan sehari-hari. Kecanggihan teknologi ini bisa ditemui dalam festival Mahakarya Vokasi yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, pada 28-31 Juli 2022.

Keguatan ini merupakan hasil kolaborasi antarsatuan pendidikan vokasi, sekaligus menjadi salah satu implementasi nyata Merdeka Belajar melalui project base learning (PBL) yang menjadi model pembelajaran yang khas di pendidikan vokasi.

Festival Mahakarya Vokasi merupakan area pameran virtual dengan menggunakan konsep fantasy treasure island atau tempat imajinatif pencarian harta karun, melalui pendekatan miniatur keindahan alam Indonesia. Dengan menggunakan kacamata VR, para pengunjung pameran akan diajak berkunjung ke sejumlah pulau-pulau yang indah dan cantik di Indonesia.



Baca juga: Gelar Mahakarya Vokasi di Surabaya, Kemendikbudristek Pamerkan 20 Produk Inovasi

Digarap dengan semangat kolaborasi, karya ini merupakan hasil kerja bersama antara SMK Raden Umar Said, Kudus, Politeknik Negeri Batam (Polibatam), dan ISBI Bandung. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar tiga bulan, dengan melibatkan banyak tim dari lintas program studi, lintas jurusan mulai dari programer, 3D desainer, 2D desainer, pengisi suara, dan sebagainya. Semuanya merupakan siswa maupun mahasiswa.

Gastya Eka Putra, mahasiswa program studi sarjana terapan (D-4) Jurusan Multimedia dan Jaringan Polibatam, menjadi salah satu yang ikut serta dalam proses pembuatan fitur VR untuk Festival Mahakarya Vokasi. Gastya bertugas sebagai tim programer dan bertanggung jawab untuk membuat perintah agar dunia virtual ini bisa berjalan lancar dan senyata mungkin.

“Ini benar-benar pengalaman baru, karena selama ini belum pernah mengerjakan proyek yang terkait dengan VR. Jadi, kami benar-benar bisa belajar hal baru, apalagi ternyata kami juga harus berkolaborasi dengan SMK RUS, Kudus,” kata Gastya.

Dari kolaborasi bersama SMK RUS tersebut, Gastya tidak hanya mengaku mendapatkan banyak ilmu seperti bagaimana membuat animasi untuk aplikasi simulasi. Gastya yang sudah terbiasa dalam kerja tim di kampusnya, mengaku tidak sungkan untuk bekerja sama dan menimba ilmu dari anak SMK.

“Kalau bagi saya, tidak ada inovasi tanpa kolaborasi, dan kolaborasi bisa dilakukan dengan siapa saja, termasuk dengan SMK sekalipun,” ujar Gastya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content