Teror KKB Kian Brutal dan Tak Manusiawi, Tokoh Adat Papua: Itu Bermotif Ekonomi
Minggu, 24 Juli 2022 - 17:23 WIB
JAYAPURA - Tokoh Adat Papua, Yanto Eluay turut mengomentari teror keji Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) yang membunuh belasan warga sipil di Kabupaten Nduga termasuk satu pekerja tambang di Yahukimo Sabtu (16/7/2022) lalu.
Yanto Eluay saat ditemui menyebutkan bahwa KKB sejatinya adalah juga anak adat Papua wilayah Pegunungan dan harusnya tidak melakukan tindakan keji dan tidak manusiawi terhadap warga sipil.
"Kami sebagai tokoh adat di Papua, sangat menyayangkan dan prihatin sekaligus mengecam keras atas peristiwa yang terjadi dan terus berulang. Kami juga turut berbela sungkawa mendalam semoga keluarga diberikan ketabahan. Apa pun alasannya dan dimana pun lokasinya, jika anak adat melakukan tindakan tidak manusiawi dan brutal bukan hanya oleh KKB tapi siapa pun anak adat Papua yang melakukan aksi keji maka kami kecam itu,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (24/7/2022).
Pihaknya sangat berharap agar kejadian yang mengorbankan warga sipil tidak berdosa tidak terulang lagi. Kelompok yang masih berseberangan idiologi hendaknya melakukan kegiatan yang lebih bermartabat.
"Bagi saudara-saudara kami yang berbeda pemikiran atau yang tidak mengakui status politik Papua dalam NKRI untuk menyikapi itu dengan cara-cara yang bermartabat. Ada organisasi-organisasi ada faksi-faksi yang melakukan perjuangan itu, agar menyampaikan juga kepada KKB agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan,"tegasnya.
Dia juga berharap kiranya pemerintah dan aparat keamanan di wilayah rawan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dan mampu memberikan deteksi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
"Kepada saudara-saudara kami yang mencari hidup di kabupaten-kabupaten Pegunungan, kiranya tetap waspada atas segala kemungkinan yang terjadi. Kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan di sana juga kiranya bisa mendeteksi dan memberikan keamanan bagi saudara-saudara kami di sana,"ujarnya.
Yanto Eluay saat ditemui menyebutkan bahwa KKB sejatinya adalah juga anak adat Papua wilayah Pegunungan dan harusnya tidak melakukan tindakan keji dan tidak manusiawi terhadap warga sipil.
Baca Juga
"Kami sebagai tokoh adat di Papua, sangat menyayangkan dan prihatin sekaligus mengecam keras atas peristiwa yang terjadi dan terus berulang. Kami juga turut berbela sungkawa mendalam semoga keluarga diberikan ketabahan. Apa pun alasannya dan dimana pun lokasinya, jika anak adat melakukan tindakan tidak manusiawi dan brutal bukan hanya oleh KKB tapi siapa pun anak adat Papua yang melakukan aksi keji maka kami kecam itu,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (24/7/2022).
Pihaknya sangat berharap agar kejadian yang mengorbankan warga sipil tidak berdosa tidak terulang lagi. Kelompok yang masih berseberangan idiologi hendaknya melakukan kegiatan yang lebih bermartabat.
"Bagi saudara-saudara kami yang berbeda pemikiran atau yang tidak mengakui status politik Papua dalam NKRI untuk menyikapi itu dengan cara-cara yang bermartabat. Ada organisasi-organisasi ada faksi-faksi yang melakukan perjuangan itu, agar menyampaikan juga kepada KKB agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan,"tegasnya.
Dia juga berharap kiranya pemerintah dan aparat keamanan di wilayah rawan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dan mampu memberikan deteksi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
"Kepada saudara-saudara kami yang mencari hidup di kabupaten-kabupaten Pegunungan, kiranya tetap waspada atas segala kemungkinan yang terjadi. Kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan di sana juga kiranya bisa mendeteksi dan memberikan keamanan bagi saudara-saudara kami di sana,"ujarnya.
tulis komentar anda