Lagu Yaa Lal Wathan Tandai Pelepasan Lulusan SMP Khadijah Surabaya
Sabtu, 27 Juni 2020 - 11:34 WIB
SURABAYA - Semangat generasi muda Nahdatul Ulama (NU) tidak pupus meski diterpa badai pandemi COVID-19. Lantunan Yaa Lal Wathan seolah tak pernah absen di acara-acara besar dari Nahdatul Ulama (NU).
Lagu ciptaan KH Wahab Hasbullah yang sudah berkumandang sejak tahun 1934 itupun berkumandang, memompa semangat siswa-siswi purna didik dalam penutupan wisuda SMP Khadijah Surabaya yang penuh keterbatasan.
Kepala Sekolah SMP Khadijah Wonokromo Surabaya Rif' Ah Nuroniya mengatakan, lagu Yaa Lal Wathan merupakan salah satu penanaman ke-NU an pada siswa-siswi selain lagu wajib Indonesia Raya. (Baca juga: Siswa SMP Khadijah 2 Surabaya Gelar Aksi Saling Menyuapi, Ada Apa? )
"Di setiap wisuda kami selalu ada seperti itu. Lirik lagu ini mengajak kita untuk cinta tanah air. Jadi kami tanamkan ke anak-anak supaya menjadi generasi yang cinta tanah air," kata dia pada SINDOnews.com usai wisuda, Sabtu (27/6/2020).
Rif' Ah mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 ini, apresiasi dan pelepasan siswa purna didik tetap dihelat tentunta dengan protokol kesehatan ketat. Hal itu untuk mencegah penularan virus corona. Selain itu, dari total 152 purna didik hanya 10 siswa terbaik yang dihadirkan dalam prosesi pelepasan.
"Kemudian untuk anak-anak yang lain mengikuti prosesi pelepasan via zoom," kata dia.
Di sisi lain, Kayla Aghniya Az-Zahra, satu siswa berprestasi yang mewakili prosesi wisuda mengungkapkan, meski dalam pembatasan dan terpisah oleh jaran namun prosesi pelepasan ini tidak mengurangi ruh dan sakralnya wisuda. Menurut dia, justru wisuda dalam pendemi ini memberikan kenangan tersendiri baginya dan semua teman seangkatannya.
"Walau kami lulus pada masa pandemi, lulusan ini justru akan menjadi kenangan yang sangat berharga," kata dia.
Sementara itu, wakil wali murid Abdul Rahman mengapresiasi seluruh apa yang telah diberikan oleh guru dan pihak sekolah pada peserta didiknya. Upaya para guru dalam proses belajar mengajar selama pandemi tidak menurunkan kualitas pendidikan.
"Terimakasih setinggi-tingginya atas pembimbingan anak kami. Dimana kita secara pribadi tidak bisa maksimal. Selama tiga tahun ini anak kami menjadi anak yang sholeh dan solehah," kata dia.
Pantauan SINDOnews.com, para siswa yang ikut pelepasan yang disiarkan langsung dengan akses zoom tersebut dilengkapi dengan pelindung seperti masker dan sarung tangan. Selama mengikuti prosesi wisuda, baik siswa maupun perwakilan orangtua nampak duduk dengan berjarak. Tidak ada jabat tangan secara langsung selama proses pengalungan gordon.
Lagu ciptaan KH Wahab Hasbullah yang sudah berkumandang sejak tahun 1934 itupun berkumandang, memompa semangat siswa-siswi purna didik dalam penutupan wisuda SMP Khadijah Surabaya yang penuh keterbatasan.
Kepala Sekolah SMP Khadijah Wonokromo Surabaya Rif' Ah Nuroniya mengatakan, lagu Yaa Lal Wathan merupakan salah satu penanaman ke-NU an pada siswa-siswi selain lagu wajib Indonesia Raya. (Baca juga: Siswa SMP Khadijah 2 Surabaya Gelar Aksi Saling Menyuapi, Ada Apa? )
"Di setiap wisuda kami selalu ada seperti itu. Lirik lagu ini mengajak kita untuk cinta tanah air. Jadi kami tanamkan ke anak-anak supaya menjadi generasi yang cinta tanah air," kata dia pada SINDOnews.com usai wisuda, Sabtu (27/6/2020).
Rif' Ah mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 ini, apresiasi dan pelepasan siswa purna didik tetap dihelat tentunta dengan protokol kesehatan ketat. Hal itu untuk mencegah penularan virus corona. Selain itu, dari total 152 purna didik hanya 10 siswa terbaik yang dihadirkan dalam prosesi pelepasan.
"Kemudian untuk anak-anak yang lain mengikuti prosesi pelepasan via zoom," kata dia.
Di sisi lain, Kayla Aghniya Az-Zahra, satu siswa berprestasi yang mewakili prosesi wisuda mengungkapkan, meski dalam pembatasan dan terpisah oleh jaran namun prosesi pelepasan ini tidak mengurangi ruh dan sakralnya wisuda. Menurut dia, justru wisuda dalam pendemi ini memberikan kenangan tersendiri baginya dan semua teman seangkatannya.
"Walau kami lulus pada masa pandemi, lulusan ini justru akan menjadi kenangan yang sangat berharga," kata dia.
Sementara itu, wakil wali murid Abdul Rahman mengapresiasi seluruh apa yang telah diberikan oleh guru dan pihak sekolah pada peserta didiknya. Upaya para guru dalam proses belajar mengajar selama pandemi tidak menurunkan kualitas pendidikan.
"Terimakasih setinggi-tingginya atas pembimbingan anak kami. Dimana kita secara pribadi tidak bisa maksimal. Selama tiga tahun ini anak kami menjadi anak yang sholeh dan solehah," kata dia.
Pantauan SINDOnews.com, para siswa yang ikut pelepasan yang disiarkan langsung dengan akses zoom tersebut dilengkapi dengan pelindung seperti masker dan sarung tangan. Selama mengikuti prosesi wisuda, baik siswa maupun perwakilan orangtua nampak duduk dengan berjarak. Tidak ada jabat tangan secara langsung selama proses pengalungan gordon.
(nth)
tulis komentar anda