Eksportir Muda Berhasil Kirim 1 Ton Jengkol ke Jepang
Minggu, 26 April 2020 - 20:43 WIB
JAKARTA - Ketika banyak sektor terdampak Virus Corona baru (Covid-19), komoditas pangan seperti halnya hortikultura justru mendapat berkah. Permintaan buah-buahan dan sayur mayur para petani lokal meningkat drastis. Bahkan 1 ton jengkol berhasil dieskpor
Demikian juga dari sisi ekspor, kendati mengalami sedikit kendala dari sisi distribusi, permintaan komoditas hortikultura dari pasar internasional masih tinggi.
Terlebih setelah Ditjen Hortikultura Kementan memfasilitasi para pelaku ekspor produk hortikultura mengikuti beberapa pameran international di Guangzhou dan Shanghai (China), Dubai (UEA), Jeddah (Arab Saudi) dan Berlin (Jerman).
Para eksportir juga difasilitasi mengikuti pameran bertaraf internasional yang dilaksanakan di dalam negeri seperti Trade Expo Indonesia (TEI). Salah seorang eksportir muda adalah M. Riyansyah Putera atau biasa dipanggil Rian.
Pemuda asal Sumatera Utara yang sekarang berdomisili di Bali ini mencari peluang pasar internasional dengan mengikuti pameran-pameran di berbagai negara. Melalui pameran di Kazakhstan, Dubai dan Berlin, anak muda ini berhasil mendapatkan kontrak bernilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS). (BACA JUGA: Lawan Covid-19 Paling Tepat Gunakan Dilarang Mudik atau Pulang Kampung)
“Ekspor tetap jalan. Kendala pasti ada terlebih di masa sekarang sedang pandemi Covid-19. Tapi secara keseluruhan berjalan lancar,” ujar Rian di Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Dia mengungkapkan pihaknya masih tetap melakukan ekspor, antara lain ke Rusia, Jepang dan Maladewa. Dia mengakui adanya penurunan volume dan kuantitas dibandingkan kondisi normal, karena keterbatasan kargo.
“Sabtu lalu (18/4) kami mengirim jeruk nipis (lime) sebanyak 10 ton ke Maladewa dan pada hari Senin (20/4) melakukan ekspor ke Jepang, yaitu 4 ton cabe frozen, 1 ton jengkol, 500 kg petai dan 500 kg lengkuas,” jelas dia.
Dia mengaku sudah memegang kontrak ekspor untuk beberapa waktu ke depan, dan ada juga yang masih tahap proses penyelesaian penawaran. “Misalnya saja hari ini, perusahaan akan melakukan ekspor 1 ton manggis ke Dubai,” tambah dia.
Demikian juga dari sisi ekspor, kendati mengalami sedikit kendala dari sisi distribusi, permintaan komoditas hortikultura dari pasar internasional masih tinggi.
Terlebih setelah Ditjen Hortikultura Kementan memfasilitasi para pelaku ekspor produk hortikultura mengikuti beberapa pameran international di Guangzhou dan Shanghai (China), Dubai (UEA), Jeddah (Arab Saudi) dan Berlin (Jerman).
Para eksportir juga difasilitasi mengikuti pameran bertaraf internasional yang dilaksanakan di dalam negeri seperti Trade Expo Indonesia (TEI). Salah seorang eksportir muda adalah M. Riyansyah Putera atau biasa dipanggil Rian.
Pemuda asal Sumatera Utara yang sekarang berdomisili di Bali ini mencari peluang pasar internasional dengan mengikuti pameran-pameran di berbagai negara. Melalui pameran di Kazakhstan, Dubai dan Berlin, anak muda ini berhasil mendapatkan kontrak bernilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS). (BACA JUGA: Lawan Covid-19 Paling Tepat Gunakan Dilarang Mudik atau Pulang Kampung)
“Ekspor tetap jalan. Kendala pasti ada terlebih di masa sekarang sedang pandemi Covid-19. Tapi secara keseluruhan berjalan lancar,” ujar Rian di Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Dia mengungkapkan pihaknya masih tetap melakukan ekspor, antara lain ke Rusia, Jepang dan Maladewa. Dia mengakui adanya penurunan volume dan kuantitas dibandingkan kondisi normal, karena keterbatasan kargo.
“Sabtu lalu (18/4) kami mengirim jeruk nipis (lime) sebanyak 10 ton ke Maladewa dan pada hari Senin (20/4) melakukan ekspor ke Jepang, yaitu 4 ton cabe frozen, 1 ton jengkol, 500 kg petai dan 500 kg lengkuas,” jelas dia.
Dia mengaku sudah memegang kontrak ekspor untuk beberapa waktu ke depan, dan ada juga yang masih tahap proses penyelesaian penawaran. “Misalnya saja hari ini, perusahaan akan melakukan ekspor 1 ton manggis ke Dubai,” tambah dia.
tulis komentar anda