Cegah Penularan Covid-19, Dosen UGM Buat Alat Ukur Suhu Tubuh Pemindai Wajah
Jum'at, 26 Juni 2020 - 09:53 WIB
YOGYAKARTA - Tiga dosen program studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Igi Ardiyanto, Addyn Suwastono dan Eka Firmansyah mengembangkan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah (thermal imaging).
Alat ini mampu mendeteksi suhu tubuh dalam jangkauan 2 meter, sehingga bisa mengetahui suhu tubuh tanpa harus bersentuhan secara fisik atau didekatkan dengan obyek. (Baca juga: Universitas Diponegoro Siapkan Program Studi Berbasis Market Demand )
Ada tiga fitur alat thermal imaging, yaitu fitur pengukur suhu tubuh, pendeteksi wajah dan penggunaan masker. Alat ini juga dilengkapi kamera dengan resolusi 160 pixel untuk keakurat dan kecepatan dalam mengukur suhu tubuh.
Igi Ardiyanto mengatakan saat ini telah menjadi prosedur untuk mengukur suhu tubuh orang yang akan memasuki suatu ruangan dengan thermal gun, Pada umumnya harus didekatkan pada wajah objek dalam jarak yang sangat dekat. Sementara itu masyarakat direkomendasikan untuk menjaga jarak minimal 1 meter untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Berawal dari kondisi itu kami berusaha membuat inovasi alat pengukur suhu tubuh yang dapat mendeteksi suhu dalam batas aman jaga jarak untuk meminimalisir penularan virus,” kata Igi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Alat Radiologi Digital Untuk Deteksi COVID-19 )
Igi menjelaskan thermal imaging ini tersusun dari sejumlah komponen yakni termal kamera dan embede PC, speaker dan gate. Alat ini bekerja dengan mengukur suhu tubuh berdasar radiasi termal objek, memindai wajah, dan penggunaan masker. Selanjutnya data yang diperoleh akan diproses oleh embeded PC dan hasil akhir berupa suara akan keluar melalui speaker.
“Jadi nanti luaranya berupa suara. Misalnya, mohon maaf suhu badan Anda melebihi batas normal. Kalau semua kritera terpenuhi maka keluar suara akses diterima silahkan masuk dan gate terbuka,” paparnya
Menurut Igi alat thermal imaging tersebut dapat diatur tidak hanya untuk mengenali wajah. Namun, juga bisa mendeteksi penggunaan masker. Apabila objek terdeteksi tidak memakai masker maka akses masuk ke ruangan akan langsung ditolak. Untuk itu, berharapkan alat ini dapat membantu dalam mengukur suhu tubuh sebagai bagian upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus.
“Pengembangan alat ini sebagai persiapan memasuki tatanan kenormalan baru, khususnya di kampus UGM,” jelasnya.
Igi menambahkan prototipe yang dikembangkan pada awal bulan Juni 2020 ini telah diaplikasikan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM. Rencananya alat ini nantinya juga akan digunakan di sejumlah titik di lingkungan UGM.
“Untuk saat ini kami dalam proses membuat lima unit lagi. Kendalanya, ada komponen yang sangat sulit didapat dalam jumlah besar yaitu thermal camera yang memang saat ini banyak dicari berbagai pihak,” tambahnya.
Alat ini mampu mendeteksi suhu tubuh dalam jangkauan 2 meter, sehingga bisa mengetahui suhu tubuh tanpa harus bersentuhan secara fisik atau didekatkan dengan obyek. (Baca juga: Universitas Diponegoro Siapkan Program Studi Berbasis Market Demand )
Ada tiga fitur alat thermal imaging, yaitu fitur pengukur suhu tubuh, pendeteksi wajah dan penggunaan masker. Alat ini juga dilengkapi kamera dengan resolusi 160 pixel untuk keakurat dan kecepatan dalam mengukur suhu tubuh.
Igi Ardiyanto mengatakan saat ini telah menjadi prosedur untuk mengukur suhu tubuh orang yang akan memasuki suatu ruangan dengan thermal gun, Pada umumnya harus didekatkan pada wajah objek dalam jarak yang sangat dekat. Sementara itu masyarakat direkomendasikan untuk menjaga jarak minimal 1 meter untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Berawal dari kondisi itu kami berusaha membuat inovasi alat pengukur suhu tubuh yang dapat mendeteksi suhu dalam batas aman jaga jarak untuk meminimalisir penularan virus,” kata Igi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Alat Radiologi Digital Untuk Deteksi COVID-19 )
Igi menjelaskan thermal imaging ini tersusun dari sejumlah komponen yakni termal kamera dan embede PC, speaker dan gate. Alat ini bekerja dengan mengukur suhu tubuh berdasar radiasi termal objek, memindai wajah, dan penggunaan masker. Selanjutnya data yang diperoleh akan diproses oleh embeded PC dan hasil akhir berupa suara akan keluar melalui speaker.
“Jadi nanti luaranya berupa suara. Misalnya, mohon maaf suhu badan Anda melebihi batas normal. Kalau semua kritera terpenuhi maka keluar suara akses diterima silahkan masuk dan gate terbuka,” paparnya
Menurut Igi alat thermal imaging tersebut dapat diatur tidak hanya untuk mengenali wajah. Namun, juga bisa mendeteksi penggunaan masker. Apabila objek terdeteksi tidak memakai masker maka akses masuk ke ruangan akan langsung ditolak. Untuk itu, berharapkan alat ini dapat membantu dalam mengukur suhu tubuh sebagai bagian upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus.
“Pengembangan alat ini sebagai persiapan memasuki tatanan kenormalan baru, khususnya di kampus UGM,” jelasnya.
Igi menambahkan prototipe yang dikembangkan pada awal bulan Juni 2020 ini telah diaplikasikan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM. Rencananya alat ini nantinya juga akan digunakan di sejumlah titik di lingkungan UGM.
“Untuk saat ini kami dalam proses membuat lima unit lagi. Kendalanya, ada komponen yang sangat sulit didapat dalam jumlah besar yaitu thermal camera yang memang saat ini banyak dicari berbagai pihak,” tambahnya.
(msd)
tulis komentar anda