BUMN Pertahanan Produksi Ventilator Corona, Ini Kata Kemenhan
Minggu, 26 April 2020 - 12:12 WIB
BANDUNG -
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia mengapresiasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertahanan dalam memproduksi alat bantu pernapasan (ventilator).
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sakti Wahyu Trenggono, ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital dalam penanganan pasien COVID-19. Sayangnya kebutuhan sangat tinggi terhadap alat ini tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai.
"Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster National Defence and Hightech Industries untuk ikut memproduksi ventilator," kata Wahyu Trenggono. (Baca : Percepat Tes Swab Corona, Dinkes Jabar Jemput 21.000 Reagen)
Seperti diketahui ada dua BUMN industri strategis yang siap memproduksi ventilator yaitu PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (DI). Keduanya telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI.
PT DI memproduksi ventilator portabel bernama Vent-I (Ventilator Indonesia) hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Vent-I ini ditujukan bagi pasien yan masih mampu bernapas sendiri. Sementara ventilator produk PT Pindad sasarannya adalah pasien dengan kondisi sangat lemah.
"Pindad sudah membuat Ventilator Pumping Machine, di mana berfungsi sebagai alat bantu pernapasan untuk pasien-pasien yang mengalami gagal napas," jelas Dirut Pindad Abraham Mose.
Lihat Juga: Pertama di NTT, Pupuk Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 KM
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia mengapresiasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertahanan dalam memproduksi alat bantu pernapasan (ventilator).
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sakti Wahyu Trenggono, ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital dalam penanganan pasien COVID-19. Sayangnya kebutuhan sangat tinggi terhadap alat ini tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai.
"Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster National Defence and Hightech Industries untuk ikut memproduksi ventilator," kata Wahyu Trenggono. (Baca : Percepat Tes Swab Corona, Dinkes Jabar Jemput 21.000 Reagen)
Seperti diketahui ada dua BUMN industri strategis yang siap memproduksi ventilator yaitu PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (DI). Keduanya telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI.
PT DI memproduksi ventilator portabel bernama Vent-I (Ventilator Indonesia) hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Vent-I ini ditujukan bagi pasien yan masih mampu bernapas sendiri. Sementara ventilator produk PT Pindad sasarannya adalah pasien dengan kondisi sangat lemah.
"Pindad sudah membuat Ventilator Pumping Machine, di mana berfungsi sebagai alat bantu pernapasan untuk pasien-pasien yang mengalami gagal napas," jelas Dirut Pindad Abraham Mose.
Lihat Juga: Pertama di NTT, Pupuk Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 KM
(muh)
tulis komentar anda