Partai Perindo Kedatangan Tokoh Lintas Agama dan Budaya Kota Malang
Sabtu, 25 Juni 2022 - 20:40 WIB
MALANG - DPD Partai Perindo Kota Malang kehadiran tamu-tamu istimewa dari sejumlah tokoh agama dan budaya. Para tokoh ini silaturrahmi sekaligus mengadakan diskusi bertajuk Cangkrukan Ngaji Budaya di Kantor DPD Perindo di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Malang.
Puluhan pegiat budaya, tokoh agama, seniman, hingga aktivis hadir pada diskusi santai yang digelar pada Sabtu sore (25/6/2022). Kedatangan para tokoh lintas agama, budaya, dan aktivis ini juga disambut oleh pengurus DPD Perindo Kota Malang.
Mengusung tema 'Memanusiakan Manusia' diskusi yang bertajuk cangkrukan dalam bahasa Jawa tampak berjalan santai, namun dengan mengedepankan pembicaraan yang berbobot mengenai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Berbeda dari diskusi biasanya, kali ini diskusi hanya digelar beralaskan karpet dan tikar, bahkan jamuannya pun sederhana mulai dari kacang rebus, cenil, atau yang istilahnya pada bahasa Jawa polo pendem hingga beragam makanan tradisional Jawa lainnya.
Namun kesederhanaan ini justru membuat kesan cangkrukan kian terasa lebih esensial. Bahkan sejumlah ide dan gagasan pun disampaikan komunitas Cangkrukan Ngaji Budaya kepada Partai Perindo Kota Malang.
Salah satunya yang menjadi sorotan bagaimana agar partai politik bisa lebih merakyat, dengan melaksanakan diskusi santai semacam cangkrukan jika pada kultur Jawa.
Koordinator Cangkrukan Ngaji Budaya (CNB) Hisa Al Ayyubi menjelaskan, komunitas ini rutin melakukan diskusi santai dengan konsep informal yang lebih ringan. Bahkan karena ingin lebih berinteraksi dengan masyarakat, beberapa kali mengadakan pertemuan di pinggir jalan.
Puluhan pegiat budaya, tokoh agama, seniman, hingga aktivis hadir pada diskusi santai yang digelar pada Sabtu sore (25/6/2022). Kedatangan para tokoh lintas agama, budaya, dan aktivis ini juga disambut oleh pengurus DPD Perindo Kota Malang.
Mengusung tema 'Memanusiakan Manusia' diskusi yang bertajuk cangkrukan dalam bahasa Jawa tampak berjalan santai, namun dengan mengedepankan pembicaraan yang berbobot mengenai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Berbeda dari diskusi biasanya, kali ini diskusi hanya digelar beralaskan karpet dan tikar, bahkan jamuannya pun sederhana mulai dari kacang rebus, cenil, atau yang istilahnya pada bahasa Jawa polo pendem hingga beragam makanan tradisional Jawa lainnya.
Namun kesederhanaan ini justru membuat kesan cangkrukan kian terasa lebih esensial. Bahkan sejumlah ide dan gagasan pun disampaikan komunitas Cangkrukan Ngaji Budaya kepada Partai Perindo Kota Malang.
Salah satunya yang menjadi sorotan bagaimana agar partai politik bisa lebih merakyat, dengan melaksanakan diskusi santai semacam cangkrukan jika pada kultur Jawa.
Koordinator Cangkrukan Ngaji Budaya (CNB) Hisa Al Ayyubi menjelaskan, komunitas ini rutin melakukan diskusi santai dengan konsep informal yang lebih ringan. Bahkan karena ingin lebih berinteraksi dengan masyarakat, beberapa kali mengadakan pertemuan di pinggir jalan.
tulis komentar anda