Kisah Surawisesa, Penerus Takhta Kerajaan Pajajaran Minta Perlindungan Portugis
Sabtu, 25 Juni 2022 - 05:00 WIB
Pertempuran Cirebon dengan Galuh
Pada 1528 Masehi, Cirebon mengalami pertempuran dengan Galuh. Pertempuran ini juga memperlihatkan peran Demak yang cukup signifikan. Demak mengirim meriam beserta pasukan perang pada saat Cirebon terdesak mundur.
Sehingga pasukan Galuh tidak berdaya menghadapi panah besi yang besar dan menyemburkan kukur ireng dengan suara seperti guntur kemudian memuntahkan logam panas. Pada akhirnya Galuh yang merupakan kekuasaan Kerajaan Pajajaran jatuh ke tangan Cirebon - Demak.
Dua tahun kemudian jatuh pula Kerajaan Talaga, benteng terakhir Kerajaan Galuh. Bahkan Cirebon mulai merangsak masuk menguasai Sumedang yang memaksa Surawisesa melakukan kesepakatan dengan Cirebon. Konon kesepakatan ini membuat Surawisesa, sedikit bisa bernapas dan mengumpulkan beberapa kekuatan yang sempat dibuat kocar-kacir.(diolah berbagai sumber)
Sumber: - Carita Parahiyangan
- Hitam Putih Pajajaran
Pada 1528 Masehi, Cirebon mengalami pertempuran dengan Galuh. Pertempuran ini juga memperlihatkan peran Demak yang cukup signifikan. Demak mengirim meriam beserta pasukan perang pada saat Cirebon terdesak mundur.
Sehingga pasukan Galuh tidak berdaya menghadapi panah besi yang besar dan menyemburkan kukur ireng dengan suara seperti guntur kemudian memuntahkan logam panas. Pada akhirnya Galuh yang merupakan kekuasaan Kerajaan Pajajaran jatuh ke tangan Cirebon - Demak.
Dua tahun kemudian jatuh pula Kerajaan Talaga, benteng terakhir Kerajaan Galuh. Bahkan Cirebon mulai merangsak masuk menguasai Sumedang yang memaksa Surawisesa melakukan kesepakatan dengan Cirebon. Konon kesepakatan ini membuat Surawisesa, sedikit bisa bernapas dan mengumpulkan beberapa kekuatan yang sempat dibuat kocar-kacir.(diolah berbagai sumber)
Sumber: - Carita Parahiyangan
- Hitam Putih Pajajaran
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda