Survei: Erick Thohir Cawapres Terkuat di Wilayah Jawa Timur
Rabu, 22 Juni 2022 - 17:01 WIB
SURABAYA - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) terkuat di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Fakta ini terkuak setelah lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru untuk wilayah Jatim.
Lembaga survei besutan Hanta Yuda tersebut menyimulasikan 15 nama pemimpin potensial dalam simulasi cawapres untuk mengukur elektabilitas menuju Pilpres 2024. Dalam simulasi ini, Erick Thohir menjadi cawapres terkuat dengan meraih 14.2% elektabilitas.
“Dalam simulasi 15 nama-nama Calon Wakil Presiden Indonesia, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas sebesar 14,2 persen. Diikuti Khofifah 13,7 persen,” tutur Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, Rabu (22/6/2022).
Sementara, pada simulasi yang sama nama-nama lain berada pada angka elektabilitas di bawah 10 persen. Bahkan nama-nama seperti Menparekraf, Sandiaga Uno dan Ketua DPR RI Puan Maharani belum menyentuh angka 5 persen.
“Agus Harimurti Yudhoyono 7,4 persen, Sandiaga Salahudin Uno 4,9 persen, Puan Maharani 4,3 persen, Tri Rismaharini 3,8 persen dan Ridwan Kamil 3,3 persen,” terang Arya.
Baca: Libatkan Seniman dari 13 Negara, Bandung Gelar Pameran Nuansa Rupa Internasional.
Di samping itu Arya menjelaskan dibalik melejitnya elektabilitas Erick Thohir di tengah masyarakat Jatim. Ia mengungkapkan masyarakat Jatim melihat Erikc Thohir sebagai perwakilan organisasi besar yang telah mengakar yakni NU.
Erick Thohir sendiri adalah Anggota Kehormatan Banser dan sering diundang ke berbagai ponpes dan para tokoh ulama serta kiai untuk menyosialisasikan program pemerintah. Sehingga masyarakat Jatim melihat Erick Thohir sebagai sosok pemimpin yang mewakili NU di dalam bursa kepemimpinan Indonesia.
"Menarik, sejauh mana pengaruh NU dalam pilpres 2024 karena kandidat yang mampu merepresentasikan NU diyakini mampu memenangkan kontestasi pilpres di Jawa Timur," pungkas Arya.
Tambahan informasi, survei Poltracking Indonesia Provinsi Jatim sendiri dilaksanakan melalui tatap muka pada 16-22 Mei 2022. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1000 responden dengan margin of error (MoE) +/- 3.2% pada tingkat kepercayaan 95%.(bima setiyadi)
Lembaga survei besutan Hanta Yuda tersebut menyimulasikan 15 nama pemimpin potensial dalam simulasi cawapres untuk mengukur elektabilitas menuju Pilpres 2024. Dalam simulasi ini, Erick Thohir menjadi cawapres terkuat dengan meraih 14.2% elektabilitas.
“Dalam simulasi 15 nama-nama Calon Wakil Presiden Indonesia, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas sebesar 14,2 persen. Diikuti Khofifah 13,7 persen,” tutur Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, Rabu (22/6/2022).
Sementara, pada simulasi yang sama nama-nama lain berada pada angka elektabilitas di bawah 10 persen. Bahkan nama-nama seperti Menparekraf, Sandiaga Uno dan Ketua DPR RI Puan Maharani belum menyentuh angka 5 persen.
“Agus Harimurti Yudhoyono 7,4 persen, Sandiaga Salahudin Uno 4,9 persen, Puan Maharani 4,3 persen, Tri Rismaharini 3,8 persen dan Ridwan Kamil 3,3 persen,” terang Arya.
Baca: Libatkan Seniman dari 13 Negara, Bandung Gelar Pameran Nuansa Rupa Internasional.
Di samping itu Arya menjelaskan dibalik melejitnya elektabilitas Erick Thohir di tengah masyarakat Jatim. Ia mengungkapkan masyarakat Jatim melihat Erikc Thohir sebagai perwakilan organisasi besar yang telah mengakar yakni NU.
Erick Thohir sendiri adalah Anggota Kehormatan Banser dan sering diundang ke berbagai ponpes dan para tokoh ulama serta kiai untuk menyosialisasikan program pemerintah. Sehingga masyarakat Jatim melihat Erick Thohir sebagai sosok pemimpin yang mewakili NU di dalam bursa kepemimpinan Indonesia.
"Menarik, sejauh mana pengaruh NU dalam pilpres 2024 karena kandidat yang mampu merepresentasikan NU diyakini mampu memenangkan kontestasi pilpres di Jawa Timur," pungkas Arya.
Tambahan informasi, survei Poltracking Indonesia Provinsi Jatim sendiri dilaksanakan melalui tatap muka pada 16-22 Mei 2022. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1000 responden dengan margin of error (MoE) +/- 3.2% pada tingkat kepercayaan 95%.(bima setiyadi)
(nag)
tulis komentar anda