Mitos Situ Patenggang, Kisah Cinta Abadi Raden Kian Santang dengan Dewi Rengganis

Kamis, 09 Juni 2022 - 05:05 WIB
Konon, Ki Santang disebut-sebut memiliki ilmu yang tinggi dan sakti. Dia lalu diangkat menjadi tangan kanan Raja Pajajaran. Ketika cinta Ki Santang dengan Dewi Rengganis sedang membara, tiba-tiba datang panggilan tugas.

Prabu Siliwangi memerintahkan Ki Santang, untuk pergi ke medan perang. Saat itu, Kerajaan Pajajaran sedang berperang dengan Kerajaan Larang. Ki Santang pun tidak bisa menolak perintah. Dia lalu berangkat ke medan pertempuran.



Sebelum berangkat, Ki Santang tidak lupa menitipkan Dewi Rengginas kepada kedua sahabatnya, yakni Senopati Layung dan Senopati Agor, untuk selalu menjaga kekasih hatinya itu. Perjalanan perang Ki Santang berlangsung lama.

Dalam mimpinya, Dewi Rengganis mendapatkan wangsit jika ingin bertemu dengan Ki Santang, dia harus menyepi di sebuah situ. Dia lalu menuju ke sebuah batu yang berada di tepi Situ Patenggang dan menyepi.

Setelah perang selesai, Ki Santang kembali dengan selamat. Dia lalu mencari kekasihnya Dewi Rengganis dan berhasil menemukannya di Situ Patenggang. Mereka lalu meluapkan rindu, dan sayangnya di atas batu tepi Situ Patenggang.



Dalam cerita yang lain, dalam pertemuan itu Dewi Rengganis menangis bahagia bertemu Ki Santang. Air matanya mengalir dan menetes hingga ke tanah, lalu membentuk Sungai Rengganis yang cukup besar di Patengan.

Kata Patengan sendiri, disebut-sebut berasal dari kata pateangan-teangan yang berarti saling mencari antara Ki Santang dengan Dewi Rengganis. Adapun batu tempat Dewi Rengganis menyepi, kini disebut batu cinta.

Sedang tempat Dewi Rengganis dan Ki Santang memandu kasih, kini disebut sebagai Pulau Sasaka atau Asmara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content