Memprihatinkan! Siswa SMAN 23 Makassar Belajar di Gedung Tidak Layak Pakai

Selasa, 07 Juni 2022 - 21:48 WIB
ondisi ruang kelas SMAN 23 Makassar di bekas gedung Kopertis Wilayah IX, Jalan Perintis Kemerdekaan. Foto/SINDOnews/Ansar Jumasang
MAKASSAR - Kondisi pendidikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih sangat memprihatikan, bukan hanya di pelosok daerah saja. Di tengah ibu kota provinsi pun demikian. Padahal pada alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945 sangat jelas, salah satu tujuan kemerdekaan adalah adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa".

Namun faktanya, hal tersebut belum dirasakan oleh siswa dan siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 23 Makassar. Selain menumpang di bekas gedung Kopertis Wilayah IX yang berlokasi di Jalan Tamalanrea Jaya, Kota Makassar. Gedung tua tersebut juga sudah terbilang tak layak pakai. Plafon di lantai tiga gedung tersebut, yang selama ini dijadikan sebagai tempat proses belajar mengajar peserta didik roboh.



Koordinator Sarana dan Prasarana SMAN 23 Makassar, Aris Titti, mengatakan sekolah tersebut menampung 217 orang peserta didik dengan rincian laki-laki 95 orang dan perempuan 122 orang. Dengan pembagian kelas IPA 3 kelas dan IPS 3 kelas. Sementara guru tetap atau berstatus PNS 7 orang dan guru honorer 15 orang.



Ia juga bilang, awalnya sekolah ini terbentuk pada Juni 2021 oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, dimana saat terbentuknya proses belajar mengajar dimulai di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Proses belajar mengajar di SMAN 23 Makassar awalnya mulai Juni 2021 sampai dengan pertengahan Januari 2022. Namun setelah kita bersurat ke pengurus komite, kami difasilitasi oleh Pemprov Sulsel lewat LLDIKTI untuk menggunakan gedung ini," tutur Aris kepada SINDOnews, Selasa (7/6/2022).

Pemindahan tempat belajar dari kantor Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel ke bekas gedung Kopertis Wilayah IX dilakukan terpaksa sebab gedung sebelumnya akan digunakan. Gedung Kopertis Wilayah IX yang dipinjamkan pun tak semuanya bisa digunakan, hanya lantai 2 dan 3 saja yang diberi izin. Namun pada lantai 3 gedung tersebut juga tak layak pakai sebab kondisi plafonnya membahayakan peserta didik.

"Kami membawa anak-anak kami ke sini, membenahi gedung ini yang begitu parah rusaknya. Kami disuruh tempati lantai 3 tapi lantai 3 rusak parah, bocor, plafonnya sudah ambruk. Sehingga kami sangat khawatir anak-anak kami terkena atap yang jatuh. Itu sangat berbahaya bagi nyawa anak-anak kami. Terus kalau hujan pasti bocor," ujar Aris.

Atas dasar itulah, Aris berharap pada pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Gubernur Andi Sudirman Sulaiman agar memberikan perhatian penuh pada SMAN 23 Makassar. Apalagi dalam waktu dekat ini akan ada penerimaan peserta didik yang baru.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content