Warga Kabupaten Sinjai Tewas Usai Duel Gegara Pembatas Tanah
Senin, 06 Juni 2022 - 15:34 WIB
Pelaku saat diamankan di Polres Sinjai usai duel dengan warga lain hingga tewas. Foto: Sindonews/Irman Bagoseng
SINJAI - Insiden berdarah melibatkan dua orang warga di Dusun Lappae Desa Saotenga Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai terjadi pada Senin, (06/06/2022).
Dua warga yakni, Zainudin (57) dan Baba (51) duel gegara pembatas tanah keduanya. Zainuddin harus tewas bersimbah darah karena insiden tersebut.
Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Abustan mengatakan, duel kedua warga tersebut membuat salah satunya tewas yakni Zainuddin, setelah melakukan perkelahian sekitar pukul 06:30 Wita.
"Sementara kita masih melakukan pendalaman.
Adapun kronologinya, Zainudin datang ke kebunnya yang berbatas langsung dengan kebun Baba dan terjadi cekcok gegara pembatas kebun," kata dia.
Dirinya menjelaskan, pada insiden tersebut korban mencoba merebut parang yang diselipkan di pinggang Baba, namun terjatuh. Pelaku langsung mencabut parangnya lalu menusukkan di bagian perut korban hingga meregang nyawa.
"Pelaku saat ini telah diamankan dan menjalanakan pemeriksaan secara intensif, adapun pasal yang disangkakan 338 KUHP, pidana ancaman 15 tahun penjara," tambahnya.
Dua warga yakni, Zainudin (57) dan Baba (51) duel gegara pembatas tanah keduanya. Zainuddin harus tewas bersimbah darah karena insiden tersebut.
Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Abustan mengatakan, duel kedua warga tersebut membuat salah satunya tewas yakni Zainuddin, setelah melakukan perkelahian sekitar pukul 06:30 Wita.
"Sementara kita masih melakukan pendalaman.
Adapun kronologinya, Zainudin datang ke kebunnya yang berbatas langsung dengan kebun Baba dan terjadi cekcok gegara pembatas kebun," kata dia.
Dirinya menjelaskan, pada insiden tersebut korban mencoba merebut parang yang diselipkan di pinggang Baba, namun terjatuh. Pelaku langsung mencabut parangnya lalu menusukkan di bagian perut korban hingga meregang nyawa.
"Pelaku saat ini telah diamankan dan menjalanakan pemeriksaan secara intensif, adapun pasal yang disangkakan 338 KUHP, pidana ancaman 15 tahun penjara," tambahnya.
(agn)
tulis komentar anda