Kisah Bondan Kejawan, Putra Prabu Brawijaya yang Lahir Demi Menyembuhkan Penyakit Raja

Rabu, 01 Juni 2022 - 05:30 WIB
Gerbang makam Raden Bondan Kejawen putra ke 14 Prabu Brawijaya raja Kerajaan Majapahit terakhir dengan seorang Putri Wandan Sari di Gamping, Sleman. Foto: Istimewa
PRABU Brawijaya , Raja terakhir Kerajaan Majapahit pernah sekarat akibat terserang ‘penyakit memalukan’ hingga harus mencari pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya itu.

Dalam meditasinya, Prabu Brawijaya atau Bhre Kertabhumi mendapatkan pawisik jika ingin sembuh, ia harus menikahi seorang pelayan wanita berdarah Wandhan. Perempuan itu harus menjadi istri Bhre Kertabhumi yang terakhir.



Maka dipilihlah Putri Wandansari yang juga dikenal dengan nama Bondrit Cemara. Seorang dayang yang biasa melayani permaisuri Dewi Dwarawati (Putri Campa). Hal itu tercantum dalam "Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647". 2007 Yogyakarta



Dalam Babad Tana Jawi itu menjelaskan, Bhre Kertabhumi sembuh setelah menikahi sang dayang. Bondrit Cemara kemudian dikenal sebagai Wandhan Kuning yang melahirkan Raden Bondan Kejawan.



Sayangnya, ketika putri Wandan Sari melahirkan anak dari benih Prabu Brawijaya, bayi tersebut diberikan kepada Ki Buyut Masahar dengan pesan agar bayi tersebut dilenyapkan. Alasanya, menurut ramalan para ahli nujum, anak ini kelak akan membawa keburukan bagi kerajaan Majapahit.

Namun, Ki Buyut Masahar justru merawat bayi laki-laki itu, yang kemudian diberi nama Bondan Kejawan tersebut.

Suatu ketika Ki Buyut Masahar yang setiap habis musim panen menyerahkan hasil sawah kepada sang Prabu Majapahit, karena hasil padi terlalu banyak, padi itu dipikul oleh banyak orang. Saat itu, Bondan Kejawan ingin ikut serta di luar pengetahuan bapak angkatnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content