2.600 Ekor Ternak di Sumut Terindikasi PMK, Edy Rahmayadi: Masih Terkendali

Rabu, 25 Mei 2022 - 06:56 WIB
Sebanyak 2.600 ekor ternak di Sumatera Utara terindikasi penyakit mulut dan kuku.Foto/ilustrasi
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Sumatera Utara dalam kondisi terkendali. Itu sejalan dengan kondisi di beberapa daerah lain di Indonesia yang juga semakin menurun.

Edy pun menegaskan daging ternak seperti sapi, kerbau, kambing dam domba di Sumatera Utara, aman untuk dikonsumsi. Untuk itu masyarakat diminta tidak panik berlebihan seperti melakukan penjualan hewan ternak tanpa kendali. Menurutnya, PMK bisa dikendalikan dan tidak bersifat zoonosis, artinya tidak dapat menular atau menginfeksi manusia.

Baca juga: Umrah Perdana Setelah Pandemi, 435 Calon Jamaah Berangkat dari Sumut



Saat ini, lanjut Gubernur, ada 2.600 ekor ternak (kambing, sapi, kerbau dan domba) yang terindikasi PMK. Namun dari jumlah itu, belum ditemukan laporan adanya kematian. “Untuk itu kita berusaha untuk melakukan pengendalian, seperti dengan cara mengisolasi hewan ternak yang terkena dan langsung diobati," jelas Edy, Selasa (24/5/2022)

Atas penjelasan tersebut, Gubernur berharap masyarakat, khususnya pihak terkait tidak membesar-besarkan masalah ini dan membuat kekhawatiran berlebihan di tengah rakyat. Apalagi perayaan Iduladha (Idul Kurban) kurang dari dua bulan lagi dan permintaan hewan ternak untuk kurban tinggi.

“Kita berharap jangan ada yang membuat rakyat stres. Bahwa masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik,” sebutnya. Gubernur juga meyakinkan bahwa pemerintah melalui dinas terkait terus bekerja mengendalikan penyebaran PMK di Sumut.

Adapun dua langkah yang saat ini tengah dilakukan, yakni membatasi keluar masuk hewan ternak antarprovinsi, dari dan ke Sumut. Upaya ini juga dilaksanakan bersama TNI/Polri atau unsur Forkopimda, termasuk pemerintah kabupaten/kota.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menjelaskan bahwa hingga saat ini, ternak yang sudah dipastikan (positif) PMK sebanyak 21 ekor. Angka ini merupakan angka yang disampaikan sekitar pekan lalu dan belum ada penambahan. “Kalau yang terindikasi ya, tetapi untuk yang positif, ada 21 ekor. Jadi itu masih indikasi,” sebut Azhar.

Sedangkan keberadaannya secara menyeluruh, belum ada ternak yang terindikasi mati akibat PMK. Selain itu, ternak yang sempat tertular, juga telah ditangani dan makin membaik. Termasuk penanganan untuk pengobatan, masih tertangani oleh pemerintah daerah.

“Sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, kita sudah membentuk Tim Pengendalian PMK. Insya Allah, dengan kebersamaan, wabah ini bisa kita atasi bersama,” sebutnya
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content