Tolak Kriminalitas, Masyarakat Batak di Yogyakarta Gelar Aksi Damai
Sabtu, 14 Mei 2022 - 21:31 WIB
YOGYAKARTA - Masyarakat Batak perantau yang berada di Yogyakarta menggelar aksi damai, setelah tindak kekerasan yang mengakibatkan dua orang, yaitu David Siallagan (22), asal Pematangsiantar, Sumut, dan Tegar Imam Prakarsa (28), asal Bangka Belitung meninggal dunia.
Aksi yang diikuti sekitar seribuan orang ini dilaksanakan di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/5) .
Ketua Pemuda Batak Bersatu DPD DIY, Gabriel Ambo Saragi menyampaikan, Jogja adalah kota pendidikan dan yang menjadi korban dalam penusukan pada 8 Mei dini hari itu adalah mahasiswa.
"Aksi damai ini bertujuan supaya peristiwa itu tidak terulang kembali. Pelaku agar diungkap secara objektif (oleh kepolisian)," kata dia.
Ia menegaskan, Indonesia memiliki banyak suku. Aksi tersebut tidak ingin memecah belah persatuan dan kesatuan yang ada. Ia menegaskan, pelaku adalah oknum, bukan menceminkan suku tertentu. "Negara kita banyak suku, jangan sampai terpecah belah," ujar dia.
Ia menghargai kerja-kerja kepolisian yang bekerja keras dalam mengungkap kasus tersebut. Ia pun yakin kasus tersebut bisa diungkap secara menyeluruh. Pasalnya, polisi sudah menangkap seorang tersangka, memeriksa-saksi-saksi, mengamakan barang bukti, dan ada pula rekaman CCTV.
Baca: Libur Panjang Akhir Pekan, Tol Japek Menuju Cikampek Diberlakukan Contraflow.
Menurut keterangan saksi, pihak pelaku berjumlah lima orang dengan mengendarai tiga sepeda motor. Polisi saat ini sudah menetapkan seorang pelaku. Pihaknya pun berharap, polisi bisa mengungkap keterlibatan empat pelaku yang lain.
"Kami mengutuk keras atas kejadian ini. Kami berharap ini yang terakhir kejadian di Yogyakarta. Ini Aksi damai. Kita menjunjung tinggi NKRI. Satu Nusa Satu Bangsa," pungkasnya.
Aksi tersebut diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, melepaskan dua burung merpati, dan orasi-orasi.
Lihat Juga: 10 Ribu Orang Batak di Jakarta Deklarasi Dukung Ridwan Kamil Kamil-Suswono, Ada Effendi Simbolon
Aksi yang diikuti sekitar seribuan orang ini dilaksanakan di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/5) .
Ketua Pemuda Batak Bersatu DPD DIY, Gabriel Ambo Saragi menyampaikan, Jogja adalah kota pendidikan dan yang menjadi korban dalam penusukan pada 8 Mei dini hari itu adalah mahasiswa.
"Aksi damai ini bertujuan supaya peristiwa itu tidak terulang kembali. Pelaku agar diungkap secara objektif (oleh kepolisian)," kata dia.
Ia menegaskan, Indonesia memiliki banyak suku. Aksi tersebut tidak ingin memecah belah persatuan dan kesatuan yang ada. Ia menegaskan, pelaku adalah oknum, bukan menceminkan suku tertentu. "Negara kita banyak suku, jangan sampai terpecah belah," ujar dia.
Ia menghargai kerja-kerja kepolisian yang bekerja keras dalam mengungkap kasus tersebut. Ia pun yakin kasus tersebut bisa diungkap secara menyeluruh. Pasalnya, polisi sudah menangkap seorang tersangka, memeriksa-saksi-saksi, mengamakan barang bukti, dan ada pula rekaman CCTV.
Baca: Libur Panjang Akhir Pekan, Tol Japek Menuju Cikampek Diberlakukan Contraflow.
Menurut keterangan saksi, pihak pelaku berjumlah lima orang dengan mengendarai tiga sepeda motor. Polisi saat ini sudah menetapkan seorang pelaku. Pihaknya pun berharap, polisi bisa mengungkap keterlibatan empat pelaku yang lain.
"Kami mengutuk keras atas kejadian ini. Kami berharap ini yang terakhir kejadian di Yogyakarta. Ini Aksi damai. Kita menjunjung tinggi NKRI. Satu Nusa Satu Bangsa," pungkasnya.
Aksi tersebut diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, melepaskan dua burung merpati, dan orasi-orasi.
Lihat Juga: 10 Ribu Orang Batak di Jakarta Deklarasi Dukung Ridwan Kamil Kamil-Suswono, Ada Effendi Simbolon
(nag)
tulis komentar anda