Niat Baik Urai Kemacetan, Pemuda di Sukabumi Babakbelur Dihajar Keluarga Anggota DPRD
Sabtu, 07 Mei 2022 - 20:21 WIB
SUKABUMI - Nasib memilukan menimpa pemuda berinisial WAR (28). Berniat mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan, WAR justru babakbelur dianiaya oleh sekelompok orang, yang salah satunya diketahui berinisial IN keluarga anggota DPRD Kota Sukabumi.
WAR merupakan warga Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Dia dianiaya oleh sekelompok orang di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. WAR dijemput oleh rekan terduga pelaku dari rumahnya, dan sesampainya di rumah terduga pelaku, WAR dikeroyok hingga mengalami patah tulang hidung dan memar.
Perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Sukabumi, Yandra Utama Santosa yang merupakan rekan korban mengatakan, kronologi kejadian itu bermula saat korban ingin membeli takjil untuk berbuka puasa pada hari terakhir menjelang lebaran Idul Fitri.
Korban ini berinisiatif baik untuk mengurai kemacetan dengan mengatur kendaraan yang padat, pada waktu itu ia meminta kendaraan terduga pelaku untuk maju agar kemacetan bisa tertangani. Namun korban dibentaknya hingga terjadi percekcokan. "Naon maneh ngatur-ngatur kabeh ge polisi ngahargaan ka urang, saha maneh cenah. (Apa kamu atur-atur, semua polisi juga menghargai saya, kamu siapa)," ujar Yandra menirukan suara korban, Sabtu (7/5/2022).
Melihat keadaan tersebut, lanjut Yandra, beberapa warga mengarahkan korban untuk pulang ke rumahnya dan menganjurkan untuk mengalah tidak memperpanjang masalahnya. Namun tidak berselang lama, datang sekelompok orang menjemput korban dan memintanya untuk meminta maaf langsung ke rumah terduga pelaku. "Bukannya mediasi, yang terjadi malah penganiayaan dengan pengeroyokan terhadap korban. Setelah itu korban membuat laporan kepada polisi dengan diantar oleh rekannya," tambah Yandra.
Sementara itu Kapolsek Cikole, Kompol NR Subarna saat dikonfirmasi kejadian penganiayaan tersebut, mengatakan bahwa permasalahan antara kedua belah pihak itu telah selesai secara kekeluargaan. "Sudah beres masalahnya, keduanya sudah melakukan restorative justice," ujarnya.
Lihat Juga: Detik-detik Mencekam Suami di Malang Bacok Istrinya Membabi-buta Tapi Diselamatkan Tukang
WAR merupakan warga Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Dia dianiaya oleh sekelompok orang di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. WAR dijemput oleh rekan terduga pelaku dari rumahnya, dan sesampainya di rumah terduga pelaku, WAR dikeroyok hingga mengalami patah tulang hidung dan memar.
Perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Sukabumi, Yandra Utama Santosa yang merupakan rekan korban mengatakan, kronologi kejadian itu bermula saat korban ingin membeli takjil untuk berbuka puasa pada hari terakhir menjelang lebaran Idul Fitri.
Baca Juga
Korban ini berinisiatif baik untuk mengurai kemacetan dengan mengatur kendaraan yang padat, pada waktu itu ia meminta kendaraan terduga pelaku untuk maju agar kemacetan bisa tertangani. Namun korban dibentaknya hingga terjadi percekcokan. "Naon maneh ngatur-ngatur kabeh ge polisi ngahargaan ka urang, saha maneh cenah. (Apa kamu atur-atur, semua polisi juga menghargai saya, kamu siapa)," ujar Yandra menirukan suara korban, Sabtu (7/5/2022).
Melihat keadaan tersebut, lanjut Yandra, beberapa warga mengarahkan korban untuk pulang ke rumahnya dan menganjurkan untuk mengalah tidak memperpanjang masalahnya. Namun tidak berselang lama, datang sekelompok orang menjemput korban dan memintanya untuk meminta maaf langsung ke rumah terduga pelaku. "Bukannya mediasi, yang terjadi malah penganiayaan dengan pengeroyokan terhadap korban. Setelah itu korban membuat laporan kepada polisi dengan diantar oleh rekannya," tambah Yandra.
Sementara itu Kapolsek Cikole, Kompol NR Subarna saat dikonfirmasi kejadian penganiayaan tersebut, mengatakan bahwa permasalahan antara kedua belah pihak itu telah selesai secara kekeluargaan. "Sudah beres masalahnya, keduanya sudah melakukan restorative justice," ujarnya.
Lihat Juga: Detik-detik Mencekam Suami di Malang Bacok Istrinya Membabi-buta Tapi Diselamatkan Tukang
(eyt)
tulis komentar anda