Banjir Tasikmalaya, Satu Keluarga Terpaksa Tidur di Plafon
Sabtu, 20 Juni 2020 - 11:31 WIB
TASIKMALAYA - Banjir yang melanda wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belum menunjukkan adanya tanda-tanda akan surut.
(Baca juga: Banjir Tasikmalaya: 500 Keluarga Terisolir, 70 Hektar Sawah Terendam )
Sebanyak 500 kepala keluarga di desa tersebut, terisolasi dan bertahan dalam kepungan air banjir yang ketinggiannya mencapai antara 50-100 centimeter (cm). Genangan banjir, juga menenggelamkan tanaman padi milik warga.
Bahkan, akibat banjir tersebut, Dodo (45) warga Kampung Bojong Soban, Desa Tanjungsari, harus tidur di plafon rumahnya. "Kami sekeluarga bertahan di dalam rumah, dan sudah dua malam ini terpaksa tidur di plafon rumah karena takut air terus naik," ujarnya.
Sejak Jumat (19/6/2020), Dodo bersama istri dan ketiga anaknya tidur di atas plafon rumahnya, karena air yang merendam rumahnya sudah setinggi lebih dari 50 cm. (Baca juga: 1 Pedagang Positif COVID-19, Pemkab Kendal Tutup Pasar Gladag )
Belum ada solusi untuk mengatasi dampak banjir yang terjadi di Sungai Citanduy, dan Sungai Cikidang tersebut. Warga berharap pemerintah segera melakukan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan.
(Baca juga: Banjir Tasikmalaya: 500 Keluarga Terisolir, 70 Hektar Sawah Terendam )
Sebanyak 500 kepala keluarga di desa tersebut, terisolasi dan bertahan dalam kepungan air banjir yang ketinggiannya mencapai antara 50-100 centimeter (cm). Genangan banjir, juga menenggelamkan tanaman padi milik warga.
Bahkan, akibat banjir tersebut, Dodo (45) warga Kampung Bojong Soban, Desa Tanjungsari, harus tidur di plafon rumahnya. "Kami sekeluarga bertahan di dalam rumah, dan sudah dua malam ini terpaksa tidur di plafon rumah karena takut air terus naik," ujarnya.
Sejak Jumat (19/6/2020), Dodo bersama istri dan ketiga anaknya tidur di atas plafon rumahnya, karena air yang merendam rumahnya sudah setinggi lebih dari 50 cm. (Baca juga: 1 Pedagang Positif COVID-19, Pemkab Kendal Tutup Pasar Gladag )
Belum ada solusi untuk mengatasi dampak banjir yang terjadi di Sungai Citanduy, dan Sungai Cikidang tersebut. Warga berharap pemerintah segera melakukan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda